Peduli Setan Hukum Internasional, Apa Maunya Xi Jinping Kirim Kapal Perang China ke Laut China Timur

Tindakan itu telah memicu reaksi keras, di mana China dituduh melanggar hukum internasional.

bloomberg
Xi Jingping dan Joe Biden - Peduli Setan Hukum Internasional, Apa Maunya Xi Jinping Kirim Kapal Perang China ke Laut China Timur 

TRIBUN-MEDAN.com - Tak peduli hukum internasional, China kirim dua kapal perang ke Laut China Timur.

Aksi Presiden China Xi Jinping itu seolah telah menyalakan lonceng peringatan untuk Jepang dan AS.

Pemerintah China selama ini memang berupaya mendominasi klaim teritorialnya.

Termasuk di Laut China Timur dimana dua kapal perangnya meluncur ke sana dekat kepulauan Senkaku

Pulau-pulau yang disengketakan itu telah diklaim oleh China dan Jepang selama bertahun-tahun.

Tindakan itu telah memicu reaksi keras, di mana China dituduh melanggar hukum internasional.

Ilustrasi kapal China. Baru-baru ini  Presiden China Xi Jinping mengirim dua kapal ke Laut China Timur. Ia tak peduli hukum internasional, maunya apa sih?
Ilustrasi kapal China. Baru-baru ini Presiden China Xi Jinping mengirim dua kapal ke Laut China Timur. Ia tak peduli hukum internasional, maunya apa sih? (AFP)

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan insiden itu benar-benar tidak dapat diterima dan disesalkan.

"Kegiatan ini merupakan pelanggaran hukum internasional," kata Kato seperti yang dikutip Express.co.uk.

Operasi terbaru ini dilakukan saat China memberlakukan "Hukum Penjaga Pantai" baru, yang memungkinkan penjaga pantai negara itu menggunakan senjata.

Undang-undang tersebut mengizinkan kapal China untuk mengambil tindakan jika Beijing memandang ada kapal yang memasuki perairan teritorialnya.

Media Jepang memberitakan, salah satu kapal Tiongkok dipersenjatai dengan meriam dan dua kapal juga mengancam kapal penangkap ikan Jepang.

Beijing membenarkan tindakannya di dekat Senkaku dengan mengklaim perairan di Laut China Timur adalah wilayahnya yang tidak terpisahkan.

Gangguan terbaru ini telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan insiden di wilayah tersebut karena beberapa Partai Demokrat Liberal yang berkuasa telah mendorong lebih banyak latihan militer bersama antara Pasukan Bela Diri dan militer AS.

Awal bulan ini, Perdana Menteri Yoshihide Suga dan Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali pakta keamanan yang mengatakan Washington akan mempertahankan wilayah di bawah pemerintahan Jepang jika terjadi serangan bersenjata.

Hubungan internasional dengan China telah anjlok selama setahun terakhir setelah merebaknya pandemi virus corona, perlakuannya terhadap Muslim Uighur, dan tindakan kerasnya terhadap demokrasi Hong Kong.

Sumber: Kontan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved