Pungli Merajalela di Lokasi Wisata Sidebuk-debuk, Wisatawan Resah Minta Polisi Bertindak
Sejumlah preman kampung mengatasnamakan BUMDes melakukan pungli di lokasi wisata Sidebuk-debuk. Wisatawan merasa resah dan minta polisi bertindak
TRIBUN-MEDAN.com,MERDEKA-Pungli Merajalela di Lokasi Wisata Sidebuk-debuk, Wisatawan Resah Minta Polisi Bertindak
Aksi premanisme dengan dalih pengutipan restribusi kembali marak di kawasan wisata Sidebuk-debuk, yang berada di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, dan Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka.
Padahal sebelumnya, aksi pungli ini sudah pernah ditertibkan polisi.
Hanya saja, para pelakunya dilepaskan dengan alasan sudah membuat surat perjanjian.
Tapi kali ini, aksi pungli kembali merajalela.
Baca juga: Polres Tebingtinggi Tangkap Tujuh Anggota Ormas, Pungli Truk Kayu yang Melintas
“Menurut saya aneh sekali. Di pintu depan kita dikutip, katanya retribusi.
Dari dua desa yang kami lewati, dua-duanya dikutip.
Nanti mau masuk ke pemandian, bayar tiket lagi,” kata BS (29), warga Medan, Minggu (21/2/2021) siang.
Dia mengatakan aksi pungli berkedok retribusi ini berlangsung pada malam hingga dinihari.
Kebetulan, BS dan keluarganya datang ke sana Minggu (21/2/2021) dinihari.
Bukan cuma BS saja yang kena pungli, wisatawan lain juga dipaksa membayar retribusi yang berulang.
Baca juga: Buntut Staf Dinas Koperasi Siantar Pungli Warga, Inspektorat Periksa Kadis Koperasi
“Sudah mengeluh semua pengunjung waktu itu.
Bahkan karena terjadi perdebatan, sempat macet di jalan mau masuk ke lokasi pemandian,” kata BS.
Dari cerita BS, di pintu depan tiap wisatawan dimintai uang Rp 4.000 perorang.
Kemudian, di pos kedua, dimintai lagi Rp 5.000.