Wawancara Eksklusif
Menteri Sandiaga Uno Ungkap Potensi Alam dan Ekonomi Kreatif menjadikan Danau Toba Wisata Dunia
Malah saya sudah dapat marga sekarang, Sandi Uno Kudadiri (marga dari Suku Pakpak. Tapi belum potong kerbau. Karena ekonomi masih memprihatinkan.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno yang dilantik oleh Presiden RI, Joko Widodo pada 23 Desember 2020, langsung bergerak cepat membenahi 5 Destinasi Super Prioritas di Indonesia, termasuk Danau Toba.
Terlebih pandemi covid-19 yang melanda dunia, juga Indonesia membuat industri pariwisata mengalami keterpurukan, akibat minimnya kunjungan wisatawan dan turunnya daya beli masyarakat.
Meski baru dilantik pada akhir tahun lalu, Sandi konsisten untuk selalu berkunjung ke Danau Toba, demi mengembalikan geliat pariwisata maupun ekonomi kreatif para pelaku usaha di sana.
Di sela-sela kunjungannya ke Danau Toba, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyempatkan berkunjung ke kantor Harian Tribun Medan, Jalan KH Wahid Hasyim Medan pada Sabtu (27/3/2021) malam.
Beliau pun menceritakan berbagai hal menarik tentang kondisi Danau Toba yang memiliki banyak potensi untuk benar-benar siap menjadi lokasi pariwisata dunia.

n-Medan.com (T) dengan Sandiaga Uno (S).
T: Sejak dilantik 23 Desember tahun lalu, sudah beberapa kali mengunjungi Danau Toba. Apa saja yang dilakukan di Danau Toba?
S: Kunjungan pertama saya lakukan sebelum tahun baru, tanggal 30 dan 31 (Desember). Saya melihat bagaimana Danau Toba beradapatasi di tengah pandemi. Saya melihat dari back data (beberapa situs perjalanan). Beberapa data yang kami analisa, bahwa kunjungan ke Danau Toba justru mengalami peningkatan, dibandingkan pandemi tahun 2020.
Dan kita sekarang melihat bahwa kunjungan pertama saya itu bahwa Danau Toba adalah bagian daripada tren pariwisata bahari yang personilize, customize, localize, dan smell in size, yang datang itu dua hingga tiga mobil, keluarga terus mereka datang ke minat-minat khusus mereka. Dan mereka datang dari Bandung, dari Jakarta, Lampung sampai dari Padang. Dan mereka mencari suatu yang lain dari pandemi yaitu pariwisata berbasis budaya dan alam terbuka, jadi nature dan culture.
Kunjungan kedua, saya memfokuskan untuk mempersiapkan quick wins. Jadi dalam tiga bulan ini bagaimana mencapai satu hal yang harapannya bisa membangkitkan semangat, memupuk motivasi, membuka adaptasi dan kunjungan itu kami meluncurkan program Beli Kreatif Danau Toba. Jadi produk-produk kreatif Danau Toba itu kita launching.
Saya mengunjungi Dairi, sementara Wakil Menteri Pariwisata, ibu Angela ada di Balige. Beli Kreatif Danau Toba ini masih berlangsung terus para UMKM yang berhasil kita on boarding, istilahnya naik kelas kan, sehingga mereka mengadaptasi teknologi digital, baik dari segi pemasarannya, penjualannya, sampai pembayarannya melalui QRIS, itu rata-rata naik 75 sampai 80 persen penjualannya.
Ini kunjungan ketiga kali ini, adalah kunjungan kerja spesifik bersama Komisi X DPR RI. Kita ingin mendengar langsung dari pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Apa saja yang perlu kami lakukan, dan kunjungan ini melengkapi delapan kabupaten yang sudah saya kunjungi selama tiga kunjungan saya ini. Jadi ada delapan kabupaten ada di seputaran Danau Toba dan semuanya sudah saya kunjungi.
T: Jadi Simalungun, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Toba, Samosir, Karo, Dairi dan Pakpak Bharat sudah dikunjungi semuanya?
S: Malah saya sudah dapat marga sekarang, Sandi Uno Kudadiri (marga dari Suku Pakpak). Tapi belum potong kerbau. Karena ekonomi masih memprihatinkan. Nanti kalau pariwisata sudah lebih bangkit, kita harus tunaikan untuk memotong kerbau.
T: Selain mengurusi pariwisata, juga mengurusi ekonomi kreatif. Kemarin dalam suatu acara di Tuktuk. Ada pengusaha lokal yang memproduksi menggunakan bahan-bahan herbal dan segala macam lainnya. Pak Menteri pun mengetahui hal itu. Bagaimana tanggapan pak Menteri terlebih dalam situasi pandemi covid-19 ini?