Harga BBM Naik di Sumut
Respons Kenaikan Harga BBM di Sumut, Ini Kata Pengamat hingga Pedagang di Pasar
Harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di Sumatera Utara (Sumut) mengalami kenaikan per 1 April 2021.
Jika kenaikan harga BBM ini nantinya berdampak terhadap harga barang, ia memerkirakan daya beli masyarakat juga akan terpengaruh.
“Yang harusnya dia beli sekilo jadi setengah lah, yang harusnya beli sekian kilo jadi dikurangilah kalau naik harganya. Harapannya ya janganlah naik-naik lagi, awak butuh jugak untuk ngantar anak kesekolah, kesana kemari, belum lagi ini mau puasa, entah kekmanalah ini nanti,” ucapnya menambahkan.
Kebijakan naiknya harga BBM di Sumut turut juga mengundang respon dari masyarakat.
“Kalau bagi kami yang biasa-biasa ini ya rasanya tercekik lah, udah ekonomi susah, BBM naik pula. Yang namanya bahan bakar seberapa pun naiknya harus dibeli juga, udah kayak kebutuhan pokok. Tapi kalau udah kebijakan pemerintah, awak yang rakyat kecil ini ya terima nasib ajalah,” ucap Aan, seorang pembeli di Pasar Raya MMTC.
Diberitakan sebelumnya, Unit Manager Communication, Relations, & CSR Regional Sumbagut, Taufikurachman, membenarkan adanya kenaikan harga BBM di Sumut.
"Mengacu pada perubahan tarif PBBKB yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sesuai dengan surat edaran Seketaris Daerah Provinsi Sumut, per tanggal 1 April 2021, Pertamina melakukan penyesuaian harga khusus untuk BBM nonsubsidi di seluruh wilayah Sumut," ujarnya, Kamis (1/4/2021).
Adapun kenaikan harga BBM meliputi:
- Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 7.850.
- Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 9.200.
- Pertamax Turbo dari Rp 9.850 menjadi Rp 10.050.
- Pertamina Dex dari Rp 10.200 menjadi Rp 10.450.
- Dexlite Rp 9.500 menjadi Rp 9.700
- Solar Non PSO dari 9.400 menjadi Rp 9.600.
(cr15/ tribun-medan.com)