PNS Propam Polda Sumut dan Suaminya yang Polisi Gadungan Tilap Rp 257 Juta Uang Warga, Kasus Ngendap

PNS Propam Polda Sumut tipu warga hingga Rp 275 juta. Modusnya bisa masukkan warga sebagai anggota Polri

HO
Rosmawati Siregar, korban penipuan polisi gadungan. 

"Kemudian saya dibawa ke rumah pelaku. Di sana pelaku bersama istrinya yang juga bekerja sebagai tenaga sipil di Polda Sumut mengiming-imingi bisa membantu dan menjamin anak saya lulus masuk Polisi," ungkapnya.

Ia mengaku, adapun hal yang membuatnya percaya kepada pasutri penipu itu lantaran Nurhayati Nasution bekerja sebagai PNS di Propam Polda Sumut.

"Dan dia inilah yang menjanjikan anak saya bisa masuk polisi, jadi kami percaya sama dia lah," tambah Rosmawa.

Baca juga: Oknum Polisi Dapat Setoran 1,5 Juta dari Bandara Narkoba, Jatah Preman Diterima Oknum tiap Bulan

Kemudian, pelaku mendatangi rumah korban untuk meminta uang dengan alasan proses pengurusan anaknya menjadi polisi dengan jumlah total senilai Rp 257 juta.

Penyerahan uang itu dibuktikan dengan sejumlah kuitansi yang ditandatangani pelaku dan ada juga yang tidak berkuitansi.

"Sekitar bulan puasa, dia minta Rp 10 juta alasannya untuk menservis kedatangan tamu dari Mabes Polri,"

"Pertama kali datang pelaku berpakaian biasa, selanjutnya datang meminta uang untuk kelancaran proses anak saya jadi polisi dengan berpakaian polisi lengkap dan memakai jaket," tuturnya.

Ia menyebutkan pendaftaran pertama anaknya dibawa ke Polda Sumut.

Baca juga: Terkait Aksi Penembakan Oknum Polisi Bripka MJ, Direktur De Tonga Hotel dan Bar: Bukan Soal Tagihan

Baca juga: Gerebek Diskotek Sky Garden, Pria Ngaku Aparat Halangi Polisi dan Ditemukan Berbagai Senjata Tajam

Baca juga: Polda Sumut Buru Samsul Tarigan dan Putra Tarigan sebagai Tersangka Galian C Ilegal

Saat itu anaknya diperiksa oleh Nurhayati Nasution.

"Kemudian karena alasannya corona, anak saya tidak jadi mendaftar," jelasnya.

Lalu pada tahun 2020, kembali dibuka pendaftaran.

Saat itu pelaku menjanjikan kali ini anak korban bisa lulus jadi polisi.

Belakangan, anak korban gagal lagi masuk polisi.

Baca juga: Detik-detik Oknum Polisi Tembakkan Senjata di Medan, Marah Saat Ditagih Uang Minuman oleh Karyawan

"Pada saat gagal, saya hubungi pelaku. Kata pelaku 'tenang aja, anak kakak begitu masuk pendidikan, dia bisa masuk' itulah janji dia kepada kami," ungkap Rosmawa.

Kemudan tiba-tiba pelaku Supranoto mengirimkan SMS kepada korban dengan menyatakan permintaan maaf anak korban tidak dapat ditolong lagi.
Dan pelaku mengatakan dirinya sedang berada di Jakarta mengurus dana.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved