Terlalu Over Protektif, Satpol PP, Polisi Hingga Paspampres di Balai Kota Medan Usir Wartawan
Petugas keamanan di Balai Kota Medan terkesan over protektif. Sejumlah petugas mengusir awak media yang hendak melakukan peliputan.
Tak lama berselang, datang petugas kepolisian.
Polisi yang memegang handy talky itu juga mengusir awak media.
Baca juga: LAGI NGOMONG DIPOTONG, Luhut Ngamuk, Tinggalkan Wartawan: Kau Aja yang Ngomong Sendiri, Malas Aku !
Alasannya tidak ada seorang pun yang boleh menunggu Wali Kota Medan di depan pintu masuk.
Karena tak ingin ribut, awak media kembali menjelaskan bahwa kehadiran di Balai Kota cuma sekadar ingin wawancara.
"Kan udah dibilang Satpol PP tadi," kata polisi tersebut.
Tak lama berselang, datang pria berkemeja safari yang katanya petugas Paspampres.
Baca juga: Sambangi Jurnalis di Hari Pers Nasional, Ijeck Janjikan Wartawan Divaksin Pada Maret 2021
Lelaki itu juga mengusir awak media.
Dia juga memaksa awak media mematikan handphone.
Tidak boleh satu pun orang yang merekam-rekam di areal Balai Kota.
"Dimatiin dulu lah (handphonenya), dimatiin. Biar sama-sama enak. Saya pun orang intelijen," sergah laki-laki berbaju safari tersebut.
Baca juga: REAKSI Bobby Nasution Dicecari Pertanyaan dari Wartawan Asing Usai Mencoblos di TPS 022
Lantaran tak ingin memperpanjang keributan, awak media kemudian meninggalkan lokasi.
Terkait masalah gaji, bukan cuma pegawai TU di sekolah negeri saja yang kabarnya belum dapat.
Honorer di BPPRD Kota Medan juga dikabarkan sudah tiga bulan tidak gajian.
Sejumlah honorer sempat mengeluhkan masalah ini. Namun belum ada jawaban dari Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.
(cr14/tribun-medan.com)