News Video
Dokter 'Mesum' Lecehkan Perempuan Lewat Konten TikTok, Buat Wanita Insecure Periksa Kehamilan
Vaginal Touche adalah pemeriksaan dalam dengan metode memasukkan dua jari pemeriksa (telunjuk dan jari tengah) ke dalam vagina ibu untuk memeriksa.
"Video ini melecehkan perempuan secara umum dan pasien perempuan yang membutuhkan layanan kesehatan secara khusus," kata Kompaks dalam pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).
3. Langgar Kode Etik Dokter
Selain itu, konten video tersebut juga dianggap telah melanggar Kode Etika Dokter Indonesia (KODEKI) dan pelanggaran sumpah dokter.
Berikut pernyataannya:
Padahal hak pasien telah dilindungi dalam UU no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 32 (ayat c, d, dan e) yaitu:
- memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
- memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;
- memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;" imbuh pernyataan tersebut.
"Dan hak perempuan untuk dilindungi dari tindakan pelecehan dan bentukan tindakan diskriminatif lainnya telah disebutkan di dalam Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (CEDAW)."
Sebelumnya, banyak konten video yang dibuat nakes dan dianggap menunjukkan perilaku melecehkan dan diskriminatif.
4. Pelecehan Demi Popularitas
Kompaks mengatakan, tindakan tenaga kesehatan yang melakukan pelecehan maupun tayangan video demi popularitas, terkait pengalaman perempuan saat menghadapi persalinan dan melakukan pemeriksaan transvaginal dapat menurunkan kepercayaan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan reproduksi.
Dikhawatirkan, ini akan berdampak pada kesehatan ibu hamil dan melahirkan.
Data dari ASEAN Millenium Development Goals tahun 2017, Indonesia menduduki posisi kedua Angka Kematian Ibu (AKI) terbanyak di ASEAN dengan jumlah 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.
Hal ini menunjukan bahwa kondisi kesehatan ibu dan bayi masih menjadi hal yang perlu diperhatikan.
"Kami mengecam konten buatan dr. Kevin Samuel yang menunjukkan sikap melecehkan dalam reka adegan pemeriksaan pasien sebelum persalinan. Sikap ini bertentangan dengan nilai etis dan kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam profesi dokter," ungkap dr Gariella Sandranila Suryadana dari Dokter Tanpa Stigma.
"Dokter seharusnya mampu memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien dalam setiap konsultasi kesehatan maupun dalam keseharian. Di era digital saat ini dokter seharusnya mampu memanfaatkan media sosial untuk mengedukasi masyarakat demi tercapainya kesehatan masyarakat yang lebih baik."
5. Diminta Sanksi Tegas