Ketika Nenek Ida Farida Terus Menerus Menyakan Kabar Putranya, Kolonel Laut (P) Harry Setiawan
Keluarga Kolonel Harry Setyawan pun berharap, Kapal Selam Nanggala 402 bisa ditemukan dalam keadaan baik-baik saja.
"Saya tahu dari grup WhatsApp istri (kru) KRI Nanggala," katanya.
Suaranya terbata-bata menahan tangis.
Ia pun tak mampu membendung air matanya.
"Kemudian saya baca di internet (berita online). Ternyata, ramai," katanya kembali terisak.
Berda menceritakan, pergi berlayar menjadi agenda rutin suaminya.
Hampir tak ada firasat apapun yang disampaikan suaminya pada pertemuan awal pekan ini.
Serda Guntur menjadi menjadi salah satu teknisi mesin yang ada Kapal Selam KRI Nenggala-402.
"Tiap berangkat, biasanya paling lama sekitar 1 bulan. Pada keberangkatannya awal pekan ini, suami saya sebenarnya sempat tak ingin berangkat," katanya tanpa menyebut alasannya.
Di Kapal Selam Nanggala, Serda Guntur yang berusia 39 tahun menjadi salah satu senior teknisi mesin.
"Suami saya mengawali karier sebagai teknisi kapal di atas permukaan. Kemudian, beliau ambil pendidikan untuk kapal selam," kata Berda.
Kini pihaknya berharap dengan pertolongan Tuhan, Kapal Selam Nanggala-402 segera ditemukan.
Tiap saat ia memantau langsung melalui grup.
"Kami tiap hari berdoa. Ini tadi kami baru saja istigasah bersama istri kru lainnya melalui virtual. Semoga kapal bisa ditemukan dan seluruh kru selamat," katanya.
Penemuan Tumpahan Minyak
Informasi terbaru, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyampaikan ada tumpahan minyak di posisi awal penyelaman KRI Nanggala-402.