Seleksi Lurah di Medan

Kisah Dokter Cantik Usai Ikuti Ujian Tertulis Jabatan Lurah, Sempat Tepar Hadapi Ratusan Pertanyaan

Pengalaman drg. Esther Raflesya Bellsayda Sitompul saat ikut ujian tertulis jabatan lurah di Medan

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/HO
drg Esther Raflesya Bellsayda Sitompul, satu dari ratusan peserta ujian tertulis jabatan lurah menceritakan pengalamannya usai mengikuti seleksi, rabu (21/4/2021) kemarin.(TRIBUN MEDAN/HO) 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN--Ujian tertulis seleksi Eselon III dan Lurah di Lingkungan Pemerintah Kota Medan berlangsung pada Rabu (21/4/2021) di Kampus Universitas Sumatra Utara.

Sebanyak 507 peserta ujian mengikuti seleksi asesmen kompetensi yang dilakukan sebanyak empat gelombang mulai pagi hingga sore.

Satu di antara peserta ujian ini adalah drg. Esther Raflesya Bellsayda Sitompul.

Esther merupakan seorang dokter gigi fungsional di Puskesmas Simalingkar Medan.

Baca juga: Pagi Ini, 507 Peserta Ujian Tertulis Eselon III dan Lurah Pemko Medan di USU

Usai mengikuti ujian, Esther mengaku sempat kewalahan menjawab 100 pertanyaan yang diujikan.

Esther menyebut beberapa materi yang diujikan diantaranya tentang wawasan kebangsaan, Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, tes logika, analogi.

Tes tentang wawasan Kota Medan, tentang visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan.

Sejarah berdirinya Kota Medan, tentang Tupoksi Lurah, Undang-undang Kecamatan, Undang-undang Pemerintahan Daerah.

"Pokoknya saya yang di puskesmas ini tepar juga jawabnya," ucap Esther kepada www.tribun-medan.com, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Pasar Murah di Medan Tersebar di Sejumlah Kelurahan, Berikut Daftar Sembako yang Tersedia

Untuk ujian selanjutnya, Esther mengaku dirinya belum mendapatkan pemberitahuan lanjutan.

Sementara untuk ujian tertulis, ia juga baru mendapatkan kabar satu hari sebelum ujian.

"Soalnya ada 100 dan saya gelombang terakhir. Belum ada pemberitahuan. Ini saja kemarin saya enggak tahu bakal ada ujian seperti ini. Makanya enggak ada persiapan," katanya.

Namun, Esther berharap penilaian dalam seleksi jabatan lurah di Kota Medan tidak hanya dengan ujian tertulis.

Baca juga: Warga Sempakata Dilanda Banjir Bertahun-tahun, Lurah Dianggap Tak Pernah Peduli

Menurut Esther, pejabat yang dibutuhkan Kota Medan adalah yang mau melayani dengan hati.

"Tapi ya mudah-mudahan penilaiannya enggak hanya itu ya. Tapi penilaian pejabat publik yang punya hati nurani. Pintar segala Undang-undang, hukum, kalau dia enggak punya hati nurani mana mungkin dia mau bekerja dengan tulus melayani dengan hati," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved