TANGIS PILU Bidan Dian, Baru 2 Bulan Dinikahi Serda Pandu Yudha, Operator Senjata KRI Nanggala-402
Serda Ede Pandu Yudha Kusuma baru dua bulan menikah dengan Mega Dian Pratiwi, seorang bidan di Puskesmas Klatak.
"Harapan dari keluarga besar, kami berdoa semua selamat. Termasuk 53 kru yang ikut di dalam kapal selam tersebut," ujarnya.
Kolonel Laut Kicky juga mengungkapkan sosok kepribadian Kolonel Laut Harry Setiawan.
Menurutnya, Kolonel Laut Harry sosok orang yang bertanggung jawab dan memiliki dedikasi yang tinggi.
"Tidak pernah menyerah, kebersamaan itu menjadi sifat utama, bertanggung jawab, tugas apapun yang diberikan pasti selalu dilaksanakan dan hasilnya juga baik," ungkapnya.
"Beliau dekat sekali dengan keluarga, anak buah, dan saudara, tiap hari selalu menyempatkan atau disenggangkan waktu buat berkumpul keluarganya," tuntasnya.

Istri Serda Mes Guntur Ari Prasetyo tak bisa menyembunyikan kecemasannya. Ia tengah menunggu kabar terbaru dari pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.00 WITA. (Kolase Tribun-Medan.com/Surya.co.id)
Baca juga: Air Mata Istri Serda Guntur Tumpah, Ceritakan Suaminya Pergi Tugas Berlayar dengan KRI Nanggala-402
Baca juga: Pesan Serda Mes Guntur Ari Prasetyo ke Istrinya sebelum Pergi Tugas Berlayar dengan KRI Nanggala-402
Tangis Istri Serda Guntur
Sementara itu, isak tangis masih terdengar jelas dari suara Berda Asmara, dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) saat dihubungi SURYA.CO.ID, Kamis (22/4/2021).
Berda merupakan istri dari Serda Mes Guntur Ari Prasetya yang bertugas sebagai Juru Diesel di KRI Nanggala-402.
Di sela suara doa bersama untuk suaminya yang digelar secara daring oleh Unusa, Berda bercerita terakhir bertemu suaminya pada Senin (19/4/2021), sebelum suaminya bertugas.
Seperti biasanya, suaminya terlebih dulu mengantarkan Berda ke rumah orang tuanya dan berpamitan.
"Seperti biasa pamitan mau berngkat layar, cuma bilang doain selamat dek," ucapnya terbata.
Berda mengungkapkan, sebelum berangkat suaminya sudah berada di rumah selama lima hari karena baru selesai berlayar.
"Setiap pulang suami selalu menanyakan kabar saya dan anak selama ditinggal, bercanda gurau," urainya.
Ia pun tak dapat menahan tangisnya saat mengingat sosok suaminya yang sangat perhatian dan penyayang.
Selama tidak berlayar, suaminya selalu memanfaatkan waktu maksimal dengan keluarga.
"Suami saat awal bekerja dulu sudah memberi tahu saya resiko kerjanya. Nunjukin video kapal selam Rusia yng hilang. Jadi mau nggak mau, siap nggak siap ya harus siap," tuturnya.
Berda mengungkapkan, mengenal suaminya sejak lulus SMA, kemudian mereka menikah setelah Berda menempuh dua semester kuliah.
"Sampai sekarang usia pernikahan kami sudah 13 tahun empat bulan. Dan sudah punya satu anak perempuan, usia 8 tahun," lanjutnya.
Dikatakan Berda, ia baru mengetahui kapal hilang kontak saat usai berbuka pada Rabu (21/4/2021), melalui grup ibu-ibu KRI Nanggala-402.
Karena menurutnya, saat berlayar memang tidak bisa dikontak sampai tiga atau empat hari setelah sandar.
"Ternyata hilang kontak kapalnya, dan saya lihat di google memang ada berita hilang kontaknya," katanya sambil kembali menangis.
Hingga saat ini, Berda mengaku msih menunggu kabar KRI Nanggala-402 melalui grup para istri, namun belum ada kabar apapun.
"Nunggu kabar resmi juga, mohon doanya supaya segera ada kabar,"pungkasnya.
(Haorrahman/Sulvi Sofiana/Febrianto Ramadani/ Surya.co.id/ tautan Artikel:Pengantin Baru Istri Awak Kapal Selam Nanggala di Banyuwangi Terus Bertanya Kapan Suami Pulang