TRIBUNWIKI
Siklon Tropis, Terbentuk di Lautan yang Luas, Mampu Menghasilkan Badai
Siklon tropis terbentuk di lautan yang luas dan suhu permukaaan lautnya hangat. Indonesia rata - rata suhu lautnya hangat, bisa mencapai 26°C.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Siklon Tropis adalah fenomena yang terjadi akibat gejala alam. Tak jarang, fenomena itu pun meresahkan warga.
Pasalnya, dapat menimbulkan angin kencang dan gelombang yang besar. Perumahan warga pun jika berada di wilayah Siklon Tropis akan terancam didera angin puting beliung.
Marta Manurung selaku Staf Pelayanan Jasa BMKG Wilayah I Medan menjelaskan Siklon Tropis adalah badai dengan kekuatan yang besar.
Radiusnya dapat mencapai 150 - 200 Km.
Siklon tropis terbentuk di lautan yang luas dan suhu permukaaan lautnya hangat. Indonesia rata - rata suhu lautnya hangat, bisa mencapai 26°C.
"Nah siklon tropis itu mendapatkan energi dari suhu hangat itu. Lalu, angin yang berada di sekitar lokasi dapat mencapai 63 km/jam. Jadi sangat kencang," kata Martha Manurung kepada Tribun Medan, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Surat Palsu yang Berujung Pencopotan Dua Perwira Polsek, Kasusnya Bergulir di PN Medan
Secara teknis, Siklon Tropis merupakan sistem tekanan rendah di atas stand hangat dengan wilayah perairan konveksi dan kecepatan angin maksimum dapat mencapai 63 km/jam.
Ia menjelaskan di dunia Siklon Tropis terjadi sering terbentuknya di lautan Atlantik Utara, Pasifik, Samudra Hindia, Pasifik Barat Daya, sekitaran Australia, serta samudra yang luas.
"Biasanya kalau sikon itu mendekati ke daratan dia akan musnah karena tidak mendapat energi lagi,"

Baca juga: NIK KTP Riyan Dicatut Pihak Leasing, Terdaftar Memiliki Hutang Rp 91 Juta
Dia menjelaskan fenomena Trojan di NTT sempat terjadi selama seminggu. Mulai muncul 4 April dan semakin lama menjauhi Indonesia.
Dampak langsung dari siklon tropis adalah gelombang tinggi, gelombang badai karena naiknya permukaaan air laut. Kemudian hujan deras dan angin kencang.
"Tapi siklon ini bukan gejala musiman yang setiap tahunnya ada. Siklon tropis pasti selalu ada tapi belum tentu terjadi di Indonesia. Biasanya terjadi di Australia dan Indonesia terkena dampak tidak langsung. Misalnya Siklon Surigae," sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, BMKG Wilayah I Medan mengatakan Sumatera Utara akan terdampak tidak langsung Siklon Tropis Surigae sampai 26 April 2021.
Baca juga: Nikmir Blak-blakan Minta Dimas Beck Kasih Benih Anak untuknya,Nyai Ngebet Mau Punya Momongan Darinya
"Dampaknya ke Sumut di bagian Barat karena menjadi daerah pertemuan atau konvergensi sehingga memicu pertemuan awan - awan hujan. Dari 18 - 26 April 2021, Sumut masih mengalami dampak tidak langsung," kata Martha Manurung Staf Pelayanan Jasa, BMKG Wilayah I Medan melalui saluran telepon, Selasa (20/4/2021).