Hati Prabowo Terpukul, Saudaranya Meninggal Awak KRI Nanggala, Ayah Juga Gugur Demi Tugas Negara
Tak hanya bersedih sebagai Menhan dan mantan prajurit, Ketum Gerindra ini juga kehilangan saudara akibat karamnya kapal selam buatan Jerman tersebut.
Penulis: Azis Husein Hasibuan | Editor: Azis Husein Hasibuan
Dilansir Tribun-Medan.com dari Tribunnews.com, Arjuna pun menyatakan Kementerian Pertahanan mendapatkan anggaran tertinggi dalam APBN 2020 mencapai Rp 131,2 triliun.
Alokasi anggaran itu melonjak Rp 21,6 triliun dari tahun 2019 Rp 109,6 triliun maupun usulan awal RAPBN 2020 sebesar Rp 127,4 triliun.
Dia menyoroti pula alokasi anggaran antar matra masih mengalami ketimpangan, dimana pada APBN 2020 TNI AD mendapat anggaran Rp55,92 miliar dengan alokasi alutsista sebesar Rp4,5 miliar.
TNI AL punya bagian Rp22,08 miliar dan alokasi alutsista Rp4,1 miliar. Sedangkan TNI AU memperoleh dana Rp15,5 miliar dan alokasi alutsista Rp2,1 miliar.
“TNI Angkatan Laut kita belum mendapatkan prosi anggaran yang cukup. Belum mendapat perhatian yang optimal. Padahal visi pertahanan Presiden Jokowi menjadikan Indonesia menjadi poros maritim dunia," ujar dia.
Dia pun juga menekankan seringkali serapan anggaran Kementerian yang dipimpin oleh Prabowo Subianto ini dinilai kerap jauh di bawah dari target
Baca juga: Ridho DA Kena Skakmat Rizky Billar, Diduga Sindir Pacar Lesty Kejora, Akhirnya Begini Jadinya

Masalahnya kementerian pertahanan adalah penerima anggaran terbesar dalam APBN.
Artinya, dibawah Prabowo Subianto performa penyerapan anggaran Kemenhan jauh di bawah dari standar ideal.
Berdasarkan informasi Kementerian Keuangan, pada tahun anggaran 2019, masih ada Rp19 triliun tidak terserap (unspent).
Artinya, masih ada gap antara perencanaan dan eksekusi deliverynya.
“Di tahun 2019, ada Rp19 triliun anggaran Kemenhan tidak terserap. Artinya, ada gap antara perencanaan dan eksekusinya. Sangat disayangkan, punya ide besar, tapi eksekusi kerjanya nol besar," ungkap Arjuna.
Dia juga menyoroti pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021 sebesar Rp 1,28 triliun kepada PT PAL yang telah disetujui oleh Komisi Bidang Keuangan dan Perbankan DPR.
PMN tersebut untuk mendukung pembangunan fasilitas produksi kapal selam dan pengadaan peralatan pendukung produksi kapal selam.
Baca juga: Terima Kasih MV Swift Rescue! Kapal Canggih Potret 3 Bagian KRI Nanggala, Menteri Singapura Bersedih
Baca juga: Ternyata Pria Penghina Istri Awak KRI Nanggala Anak Marelan, Dicambuk: Ampun, Sakit Kepalaku, Pak!
Baca juga: Dulu Tugasnya Audit Pejabat Nakal, Mantan Anggota BPK Terbukti Korupsi, Terima Suap Dibui 4 Tahun
Menurut Arjuna, optimalisasi PMN harus menjadi perhatian pemerintah sehingga benar-benar digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan kapal selam.
“PT PAL mendapat PMN sebesar Rp 1,28 triliun di tahun ini. Seharusnya kinerja pemeliharaan dan perawatan kapal selam bisa meningkat. Bukan malah terjadi tragedi. Kami kira ini perlu di evaluasi secara menyeluruh oleh Presiden," kata dia.
(ase/ Tribun-Medan.com)