TRIBUNWIKI

Teh Susu Telur, Minuman Favorit Yang Ada di Medan, Tersaji di Kaki Lima

Di tiga daerah ini memang masih menjadi ikon anak-anak muda yang mau berkumpul sambil menikmati sajian Teh Susu Telur.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ FREDY
Sejarah Teh Susu Telor 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Berbicara soal Medan tentu tidak akan terlepas dengan dari keanekaragaman kulinernya. 

Berbagai makanan maupun minuman khas yang menjadi ikon di kota ini dapat dengan mudah ditemukan.

Salah satu minuman yang paling digandrungi oleh warga Medan yakni Teh Susu Telur (TST).

Minuman yang banyak dijual pada malam hari.

Baca juga: KABAR GEMBIRA Jokowi Teken PP Pembayaran THR dan Gaji Ke-13 PNS, TNI, Polri dan Pensiunan

Berbicara soal Teh Susu Telur ini tentu tak lengkap pula jika kita tak mengulik seperti apa sejarah panjang minuman para sultan ini bisa sampai dengan mudah ditemukan di kaki lima.

Menurut sejarawan asal Medan, Muhammad Aziz Rizky Lubis minuman telur campuran teh dengan susu kental manis ini berasal dari Sumatra Barat.

Ia menceritakan awal mulanya tanah Deli yang menjadi tempat perantauan ini selalu dikunjungi oleh berbagai macam orang dari daerah lain.

Sejarah Teh Susu Telor
Sejarah Teh Susu Telor (TRIBUN MEDAN/ FREDY)

Sebut saja yang pertama Sumatera Barat, saat itu orang-orang yang berasal dari sana sering bepergian ke Medan untuk bekerja ataupun membuka usaha.

Saat berada di tanah deli mereka memperkenalkan minuman khas asal daerahnya yang disebut teh Talua atau teh telur hingga akhirnya minuman tersebut dikenal dan dirasakan oleh kesultanan Deli pada saat itu.

Baca juga: Buat Kalian Pecinta Game PUBG, Ada Promo Menarik Nih dari GoPay Kerja Sama Gojek dan Telkomsel

Bahkan minuman yang dibawa oleh para saudagar asal Minang ini digemari oleh keluarga kesultanan Deli sehingga membuat minuman ini semakin terkenal di kalangan bangsawan.

Seiring berjalannya waktu, orang-orang perantauan asal tanah Minang ini mulai membuka usaha minuman tersebut di daerah kesultanan Deli dan semakin berkembang.

Sangking berkembangnya, hingga sekarang wilayah-wilayah yang memang banyak dihuni oleh orang-orang keturunan Minang tersebut masih mudah dijumpai kedai-kedai Teh Susu Telur teri.

Ada beberapa wilayah yang memang banyak dihuni oleh orang-orang pendatang asal Minang di Medan, yakni daerah kota matsum, Sukaramai dan Jalan Puri Medan.

Di tiga daerah ini memang masih menjadi ikon anak-anak muda yang mau berkumpul sambil menikmati sajian Teh Susu Telur.

Di Sumatera Barat sendiri minuman ini sangat ekslusif, karena hanya bisa dinikmati oleh para saudagar, bangsawan dan orang-orang penting yang baru tiba dari perantauan.

Biasanya mereka selalu menyajikan minuman tersebut karena dianggap sebagai minuman yang spesial sehingga jarang disajikan kepada orang-orang biasa.

Baca juga: SENSASI Ngopi di Rumah Adat Ratusan Tahun di Siantar, Ada di Kedai Cofee Kawan

Selain itu minuman ini pun biasanya dinikmati pada pagi hari sama halnya dengan meminum teh ataupun kopi. 

Saat pagi hari mereka mengonsumsi minuman teh susu telur ini dibarengi dengan para kerabat sambil membahas tentang situasi terkini dan saling bertukar informasi.

"Di Sumatera Barat itu dikenal dengan susu talua kan begitu, sama seperti orang-orang yang membawa yang dari Sumatera Barat itu meminum TST Tidak sembarangan.

Biasanya ini para bangsawan kemudian para saudagar , pedagang dan sebagainya bagaimana sampai ke wilayah tentunya itu bisa saja melalui jalur perdagangan seperti yang kita ketahui lokasi-lokasi tempat tinggal bagi orang-orang Minang itu sudah kelihatan misalnya di daerah kota matsum kemudian di Sukaramai," katanya.

Seiring berkembangnya zaman pemilik warung-warung teh susu telur mulai bergeser. Yang awalnya hanya orang-orang keturunan Minang yang menjual minuman tersebut, kini sebagian besar sudah dijajakan oleh orang-orang keturunan Aceh.

Bahkan di Kota Medan sendiri hampir 80 persen warung yang menyediakan minuman tersebut mayoritas tersedia di warung mie Aceh.

Baca juga: 3 Pencuri Ternak Kerbau Betina di Toba Diringkus Polisi, Tersangka Membawa Sajam dan Senapan Angin

Cara membuatnya pun semakin canggih.

Kuning telur dimasukkan ke dalam gelas lalu di kocok menggunakan mixer hingga berbusa lalu diberikan sedikit susu kental manis dan disiram menggunakan teh yang disaring hingga penuh lalu selesai.

Pergeseran budaya ini tentu bukan tanpa alasan. Orang-orang Minang di Medan yang tertarik menjual minuman ini semakin sedikit.

Mereka lebih banyak membuka usaha lain seperti rumah makan atau menjajakan pakaian.

PENGUNJUNG salah satu Cafe Lontong Malam Insomnia, Raja Nasution sedang mencicipi satu gelas Teh Susu Telur, Jalan Abadi, Kota Medan, Selasa (10/3/2020).
PENGUNJUNG salah satu Cafe Lontong Malam Insomnia, Raja Nasution sedang mencicipi satu gelas Teh Susu Telur, Jalan Abadi, Kota Medan, Selasa (10/3/2020). (TRIBUN MEDAN/AQMARUL)

"Kebanyakan orang Aceh. Nah sekarang saya kira ini saja itu terjadi pergeseran terlepas apakah misalnya benar atau tidak itu dari Aceh kan begitu ada terjadi perkembangan perkembangan profesi kalau kita lihat orang-orang Minang kan tidak ada lagi yang yang buka kedai minuman di kota Medan kan begitu terutama untuk untuk TST," kata Aziz.

Meski demikian, untuk menemukan minuman yang dibawa oleh orang-orang keturunan Minang yang merantau ke Medan masih bisa kita temukan dengan mudah.

Baca juga: Mayjen TNI Tiopan Aritonang Dimutasi Jadi Dankodiklat TNI, Mayjen TNI Achmad Riad Jadi Waka Bais TNI

Adapun wilayah yang masih menyediakan minuman tersebut ada di daerah kota matsum, Jalan Puri, dan juga di jalan halat. Disana masih banyak berjajar kedai-kedai Teh Susu Telur yang super nikmat.

Tentu minuman yang legendaris muncul bukan tanpa alasan. Minuman ini diyakini dapat menambah stamina tubuh dan membuat orang yang mengonsumsinya menjadi tidur lebih nyenyak.

(Cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved