TERKAIT KRI Nanggala-402, Citra Satelit Ada Gelombang Besar Menghantam hingga Tenggelam dengan Cepat
Dilaporkan pada Rabu (28/4/21), ada gelombang besar telah menyebabkan KRI Nanggala-402 itu tenggelan dengan cepat di Bali Utara.
"Apakah ditali, apakah ditusuk kemudian diangkat seperti jangkar itu bagaimana nanti akan kita bahas lebih lanjut," jelas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, Minggu 25 April 2021 di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai.
Baca juga: Kapten Vincent Klaim Punya 50 Bukti Dugaan Perselingkuhan Sang Istri : Laki Brondong Penggoda Istri

ISMERLO memang merupakan lembaga yang memfasilitasi tanggapan internasional untuk kapal selam yang membutuhkan bantuan.
Fokus organisasi militer ini adalah untuk menyelamatkan nyawa di laut.
KRI Nanggala-402 sendiri membawa 53 awak saat hilang kontak pada Rabu lalu.
Evakuasinya akan dibawa ke Surabaya, kalau sudah berhasil terangkat.
"Seperti waktu paparan kemarin saya sampaikan begitu masuk sub-sunk tahap evakuasi, evakuasinya nanti kita tindak lanjuti ke Surabaya atau sesuai dengan permintaan keluarga, karena di Banyuwangi ini ada tiga orang," katanya.
Tetapi berapa atau membutuhkan waktu berapa lama proses evakuasi, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan akan didiskusikan terlebih dahulu.
"Untuk berapa lama nanti, akan kita diskusikan dulu, karena ini sangat langka tentang evakuasi dari laut dalam yang sampai 838 meter tidak bisa kita tentukan sekarang.
Nanti kita diskusikan, tapi yang penting bahwa kita ada niatan untuk mengangkat kapal ini," tegasnya.
Baca juga: SUASANA MENCEKAM Saat Prajurit TNI AL Geruduk Markas Polisi Cari Oknum Penghujat Awak KRI Nanggala

Dan TNI Angkatan Laut nanti akan melaksanakan acara tabur bunga sebagai penghormatan terakhir.
Tabur bunga akan diikuti oleh para keluarga korban menggunakan KRI menuju ke lokasi.
Mengenai diangkatnya KRI Nanggala-402 ini tidak hanya sekedar diangkat, tetapi juga untuk dilakukan investigasi menyeluruh karena TNI AL juga masih memiliki kapal selam yang sejenis yaitu KRI Cakra dan tiga kapal lainnya.
"Harapan kita dengan investigasi, tidak terjadi kejadian serupa di masa yang akan datang," harap Kasal.
Mengenai investigasi atau dugaan penyebab KRI Nanggala-402 hilang kontak atau sub-miss hingga kita nyatakan sub-sunk atau tenggelam, Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan akan menunggu kapal diangkat terlebih dulu.
"Investigasi nanti menunggu kapalnya diangkat, tapi dari awal saya sampaikan kemarin bahwa kapal ini bukan atau tidak human error, jadi bukan human error karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul," kembali Kasal Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan.
Jadi mulai laporan penyelaman kemudian terdengar dari penjejak kemarin itu melaksanakan peran-peran, peran persiapan kapal bertempur, kemudian peran menyelam dan sebagainya.
Dan saat menyelam juga diketahui lampu masih menyala semua, artinya tidak black out tetapi saat menyelam langsung hilang.
“Hal ini yang nanti akan kita investigasi, tentunya setelah badan kapal tertekan tapi kita bisa angkat.Sudah saya evaluasi dari awal tentang kejadian ini. Tetapi saya berkeyakinan ini bukan cuman error, tapi lebih pada faktor alam," ungkapnya.
TNI AL Bantah Isu KRI Nanggala-402 Dihantam Nuklir Kapal Selam Prancis
Sebelumnya, beredar sebuah informasi di media sosial yang menyebut bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan Bali akibat tembakan rudal kapal asing.
Disebutkan, tembakan rudal itu berasal dari kapal selam kelas nuklir milik Perancis SSN Emeraude yang sedang menyaksikan latihan TNI di Selat Bali.
Menurut narasi yang dibangun, penembakan itu dilatarbelakangi karena persaingan bisnis kapal selam antara Perancis dan Jerman.
Adalah akun Ibeqibarin yang mengunggah narasi itu di Facebook, Minggu (25/4/2021) dengan mengutip unggahan Twitter dari @plato_ids.
Adapun unggahan itu berisi sebagai berikut:
Pengamat mengatakan, ada sabotase dari cina dan dari Intelijen Jerman KRI Nanggala 402 terkena tembakan rudal kapal selam kelas nuklir prancis.
Sedangkan isi narasi yang dikutip dari unggahan Twitter:
Rekan intelijen di Jerman mengabarkan tenggelamnya KRI Nanggala 402 akibat terkena tembakan rudal kapal selam kelas nuklir Perancis SSN Emeraude yang sedang menyaksikan latihan TNI di selat bali | terjadi persaingan bisnis kapal selam antara Perancis dan Jerman | *infovalid
Unggahan tersebut ramai menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Karenanya, hal itu membuat Mabes TNI merasa perlu meluruskan informasi itu.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad memastikan bahwa kabar KRI Nanggala-402 tenggelam terkena rudal adalah hoaks.
"Tidak benar," kata Raid saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (26/4/2021) lalu.
Sementara itu, pihak TNI AL melalui Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) KSAL Laksamana Muda TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa spekulasi tersebut sangat berlebihan.
"(Ditembak) Kapal asing (yang) lewat ini saya rasa berlebihan," kata Ali dalam konferensi pers di Mabesal, Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Ali menjelaskan, saat operasi latihan berlangsung, TNI AL banyak mengerahkan kapal perang, termasuk kapal perang berkemampuan sonar.
Artinya, kata dia, sonar tersebut seharusnya menangkap suara apabila KRI Nanggala-402 benar-benar meledak ditembak kapal asing.
"Kapal atas air itu mempunyai sonar. Kalau ada ledakan, pasti terdengar oleh sonar. Bahkan oleh telinga mata pun bisa terlihat bahwa air itu akan naik ke atas sedikit," kata dia.
Ia juga memastikan tidak adanya ledakan bukan sekadar alasan semata. Sebab, banyak kapal-kapal yang juga mengamati detik-detik hilang kontak KRI Nanggala-402 ketika itu.
"Jadi, tidak ada ledakan pada saat kejadian. Itu dari pengamatan kapal-kapal yang ikut latihan bersama KRI Nanggala kemarin," ujar dia.
Seperti diketahui, kapal selam KRI Nanggala yang merupakan buatan Jerman pada 1977 itu hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).
Baca Juga: Polisi di Yogyakarta Hujat Awak KRI Nanggala 402, Kabareskrim Polri: Sanksinya Pidana dan Kode Etik
Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri.
Pada Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggalam) di kedalaman 853 meter.
Hingga kini, tim SAR masih terus berusaha melakukan evakuasi seluruhnya.
Baca juga: Salat Gaib Hingga Pengibaran Bendera Setengah Tiang Dilakukan Lanal TBA Hornati Korban KRI Nanggala
Baca juga: Tragedi Tenggelam KRI Nanggala-402, Lanal TBA Lakukan Salat Gaib dan Menaikan Bendera Setengah Tiang
Baca juga: Cari Penyakit, Polisi Berpangkat Aipda Ini Cemooh Tragedi KRI Nanggala 402, Begini Nasibnya
(*/ Tribun-Medan.com)
Sebagian ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Begini Cara Mengangkat KRI Nanggala 402 yang Tenggelam di 838 Meter Bawah Laut, https://aceh.tribunnews.com/2021/04/26/begini-cara-mengangkat-kri-nanggala-402-yang-tenggelam-di-838-meter-bawah-laut-ismerlo-terlibat?page=all.
Dan sebagaina telah tayang di intisari.grid.id dengan judal Citra Satelit Jepang dan Eropa Ungkap Ada Gelombang yang Menghantam KRI Nanggala-402, Ini Spekulasi Asal-Usul Gelombang yang Diyakini Menyebabkan KRI Nanggala-402 Tenggelam
https://intisari.grid.id/read/032673564/citra-satelit-jepang-dan-eropa-ungkap-ada-gelombang-yang-menghantam-kri-nanggala-402-ini-spekulasi-asal-usul-gelombang-yang-diyakini-menyebabkan-kri-nanggala-40?page=all