PAN Vs Partai Ummat

Kehadiran Partai Ummat Bisa Memecah PAN dan Warga Muhammadiyah? Berikut Pandangan Pengamat

Kehadiran Partai Ummat dianggap menjadi saingan PAN. Sebab, pendiri Partai Ummat adalah Amien Rais yang juga pendiri PAN

Editor: Array A Argus
HO
Kolose kader membawa bendera PAN yang berkibar di tengah-tengah kampanye akbar yang dihadiri Prabowo Subianto di Stadion Sriwedari Solo, Rabu (10/4/2019). Serta Logo resmi Partai Ummat yang dideklarasikan Amien Rais Kamis (29/4/2021). 

Ke Mana Gerbong 212?

Gerbong alumni PA 212 dan oposan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung dengan partai yang didirikan Amien Rais, Ummat.

Sebut saja, mantan Ketua Garda 212 Ustaz Ansufri Idrus Sambo, Neno Warisman, Buni Yani, dan MS Ka'ban.

Menurut Pengamat Ketatanegaraan dan Politik Universitas Negeri Sebelas Maret  (UNS) Solo, Agus Riewanto, bergabungnya orang-orang tersebut, bisa membuat Partai Ummat menjadi kanal atas suara-suara mereka.

Baca juga: Kader Muhammadiyah Banyak Bergabung dengan Partai Ummat di Medan

Apalagi semenjak Prabowo Subianto yang digadang-gadang memimpin rombongan oposisi merapat ke kubu Jokowi.

"Alumni 212 kecewa harapan ke Prabowo buyar karena (Prabowo) menjadi bagian dari kekuasaan," jelas dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (1/5/2021).

Keinginan mendirikan partai pun muncul dalam benak para alumni PA 212 untuk mengorganisasi suara-suara mereka.

Namun, itu arang terwujud sebelum adanya Ummat.

"Mungkin Amien Rais dalam rangka mengkanalisasi 212, harapannya bisa masuk ke tubuh Partai Ummat," ucap Agus.

Meski begitu, itu masih membutuhkan usaha lebih.

Baca juga: 3.000 Orang di Sumut Bersedia Bergabung dengan Partai Ummat, 10 Persennya Kader PAN

Mengingat para alumni PA 212, masih menjunjung tinggi Rizieq Shihab sebagai pimpinan mereka.

"(Belum tentu bisa) meraih semua tokoh alumni PA 212. Rizieq masih menjadi tokoh berpengaruh bagi mereka," ujar Agus.

"Mereka ingin dipimpin Rizieq bukan Amien Rais. Tapi, Rizieq masih bermaslah hukum," imbuhnya.

Daya pikat Amien dinilai sudah tidak sekuat dulu ketika momen 1998, karena menurut dia bukan sebagai eranya.

"Ini sudah beda karena momentum atau aura Amien Rais sudah cukup," terang dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved