Kisah Mantan Pilot Israel

Kisah Yonathan Shapira, Eks Pilot Jet Tempur Ungkap Aib Israel, Ajari Anak Lempar Bom ke Palestina

Pria yang biasa dipanggil Shapira ini diberhentikan dari dinas kemiliteran Israel karena sikapnya yang menentang kebijakan Zionis Israel.

Ist/handout
Kisah Yonathan Shapira, Eks Pilot Jet Tempur Ungkap Aib Israel, Ajari Anak Lempar Bom ke Palestina 

Dia dipecat dari semua pekerjaannya karena ikut menyuarakan dan mendukung hak-hak Palestina.

Bahkan, dengan berani Shapira menggelar konferensi internasional dan mengungkap bahwa Israel saat ini melakukan kejahatan perang terhadap Palestina.

Setelah pergi, Shapira telah pindah dan melanjutkan hidupnya di Norwegia. "Saya adalah bagian dari Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS). Saya mengatakan bahwa Israel adalah negara apartheid, dan saya mengatakan bahwa pemerintah dan komandan saya adalah penjahat perang," kata Shapira.

Korban Israel Ibu dan Anak-Anak

Terungkap jika sebanyak 192 warga Palestina, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita, telah tewas dan 1.235 lainnya terluka sejak Israel memulai serangan udara di Gaza pada 10 Mei.

Bahkan, pada Sabtu malam, pesawat tempur Israel menyerang sebuah rumah di kamp pengungsi al-Shati, di Gaza barat laut. Serangan udara itu menewaskan dua ibu dan delapan anak ketika mereka sedang tidur di rumah.

Ketegangan meningkat sejak pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Hal ini menyebabkan aksi protes dari warga Palestina yang diikuti oleh serangan Israel terhadap warga sipil Palestina.

Baca juga: BUKAN Roket Hamas, Ini Harta Paling Berharga Hamas yang Dibangun Bertahun-tahun

Sebanyak 800 orang warga Palestina tewas dalam serangan Israel, sebagian adalah anak-anak
Sebanyak 800 orang warga Palestina tewas dalam serangan Israel, sebagian adalah anak-anak (bbc)

Lalu, Ketegangan di Yerusalem Timur telah meluas menjadi bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di sekitar Masjid al-Aqsa. Konfrontasi pecah antara warga Palestina dan polisi Israel di beberapa bagian Yerusalem Timur pada Ahad (9/5), termasuk di Sheikh Jarrah dan di luar Kota Tua serta di Haifa, yaitu kota campuran Arab-Yahudi di Israel utara.

Bahkan, Serangan Israel terjadi setelah kelompok Hamas meluncurkan sekitar 100 roket, termasuk tujuh di Yerusalem. Sementara, sisanya menargetkan Ashkelon, Sderot, dan permukiman di dekat Jalur Gaza.

Sementara itu, Serangan roket itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan Israel yang berkelanjutan di Masjid al-Aqsa dan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki.

Untuk diketahui, Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Kini serangan-serangan Israel sejak satu pekan yang lalu sudah menewaskan ratusan penduduk Palestina di Gaza, korban tak hanya petinggi Hamas saja, tetapi puluhan wanita dan anak-anak menjadi korban dari serangan Palestina.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini sudah tayang di Sripoku.com

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved