Human Interest Story

Pantang Menyerah, Penyandang Disabilitas Berkarya dengan Melukis dan Berwirausaha

Sejak usia 17 tahun, anak kedua dari empat bersaudara ini kehilangan kedua kaki dan tangannya karena kecelakaan kerja.

Penulis: Array A Argus |
TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS
Ahmad Prayoga, penyandang disabilitas yang mahir dalam melukis saat ditemui di kediamannya, Jumat (21/5/2021). Selain melukis, Yoga juga membuka wirausaha sirup bunga telang. 

Dengan kondisi keterbatasan fisiknya, Yoga harus betul-betul memperhatikan detail dari lukisannya itu. Tak jarang, satu lukisan yang dihasilkan bisa memakan waktu tiga sampai lima jam. Bahkan, kata Yoga, untuk menggambar sketsa wajah manusia seperti aslinya, dia butuh waktu seharian duduk di depan kanvas. Pada momen itu pula, cucuran keringat pun mengalir deras dari dahinya. Baju yang dipakai Yoga sering basah. Bahkan, karena terlalu lama duduk melukis dengan mulut, bagian leher Yoga kerap terasa pegal lantaran kepalanya bergerak terus-menerus. 

"Alhamdulillah ada juga yang suka dengan lukisan saya," katanya.

Tak jarang, beberapa lukisan Yoga dibeli oleh masyarakat untuk dijadikan kenang-kenangan. Hal ini pula yang menjadikannya tambah semangat untuk menekuni bidang melukis. Sementara itu, Putri, relawan Yayasan Smiling Kids mengatakan bahwa Yoga termasuk sosok yang inspiratif. Yoga sering diundang sebagai pembicara di tiap acara yang diadakan Yayasan Smiling Kids. 

"Yoga sering jadi motivator. Dia cerita bagaimana perjuangannya setelah mengalami kecelakaan kerja," kata Putri. Bagi anak-anak penderita kanker yang ada di Yayasan Smiling Kids, kisah Yoga ini menjadi penambah semangat baru anak-anak. Yoga sering memotivasi anak-anak agar tidak hilang harapan. Putri bilang, kehadiran Yoga cukup membantu menambah kepercayaan diri anak-anak pengidap kanker. 

Ahmad Prayoga saat menunjukkan kebolehannya melukis di atas kertas, Jumat (21/5/2021). Yoga melukis menggunakan mulut.
Ahmad Prayoga saat menunjukkan kebolehannya melukis di atas kertas, Jumat (21/5/2021). Yoga melukis menggunakan mulut. (TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS)

Berwirausaha Sirup Herbal

Selain menekuni bidang melukis, Yoga saat ini disibukkan dengan usaha penjualan sirup herbal, makanan cemilan dan parfum. Khusus sirup herbal, Yoga bersama teman-temannya meracik kembang Telang atau Clitoria Ternatera menjadi minuman antibodi penambah imun tubuh. Yoga bilang, bahwa manfaat bunga telang ini sangat banyak. Satu diantara manfaatnya adalah mengantisipasi pertumbuhan kanker. 

"Bunga telang ini juga bagus untuk penderita sariawan," katanya.

Yoga pun sempat mempersilakan awak media mencicipi sirup tersebut. Secara kasat mata, sirup bunga telang ini berwarna ungu. Karena sari pati bunga telang diracik bersama jeruk kasturi, rasanya ada sedikit asam, namun segar ketika dicampur dengan air dingin. Yoga bilang, tiap bulan dirinya bisa menjual puluhan botol sirup bunga telang. Harga satu botol sirup bunga telang dibanderol seharga Rp 30.000.

"Kemarin ada yang pesan 24 botol. Rencananya mau dikirim ke Jepang," kata Yoga.

Secara pribadi, dia sangat bersyukur sirup bunga telang ini bisa bermanfaat bagi orang banyak. Apalagi, kata dia, sirup bunga telang itu bisa dicicipi masyarakat luas, khususnya warga asing. "Alhamdulillah sejauh ini usahanya lumayan lancar," kata Yoga.

Untuk bahan baku bunga telang, Yoga biasanya membeli dari para pembudidaya di Jalan Bromo, Lorong Amal, Kota Medan. Kebetulan, kata dia, pembudidaya bunga telang ini bagian dari anggota UMKM Pemprov Sumut.  "Paling sekarang ini tinggal urus izin dari BPOM saja. Karena mengurus izin kan perlu biaya juga," terang Yoga.

Dari hasil penjualan sirup bunga telang ini pula, Yoga bisa menabung. Uang yang didapat digunakan untuk pengembangan usaha, dan juga untuk rencana pengurusan izin edar di BPOM. "Mudah-mudahan usaha saya ini menghasilkan rezeki yang halal," kata Yoga.

Bagi masyarakat yang ingin mencicipi atau membeli produk bunga telang ini bisa langsung menghubungi Yoga di nomor 083165483422. Atau bisa langsung berkunjung ke rumah Yoga yang ada di Jalan Makmur Pasar VII, Gang Sidorukun Angrek 27, Kecamatan Percut Seituan.

(ray/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved