Pembunuhan Sadis di Toba
Pembunuhan Sadis Guru SD Marta Butarbutar dengan Luka 24 Liang, Ini Kesaksian Kepala Dusun
Sehari-harinya sebagai guru Sekolah Dasar Negeri, Marta juga dikenal masyarakat sekitar sebagai sosok yang ramah dan suka menyapa.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
Kadus I Nanni boru Sitorus Kenali Sosok Korban Marta boru Butarbutar Ramah dan Tak Banyak Bicara
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Kepala Dusun I, Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi, Toba Nanni boru Torus mengisahkan sosok korban Marta boru Butarbutar seorang pendiam alias tak banyak bicara.
Sehari-harinya sebagai guru Sekolah Dasar Negeri, ia juga dikenal masyarakat sekitar sebagai sosok yang ramah dan suka menyapa.
Sehingga, kepala dusun bersama masyarakat kaget saat mendengar kejadian tersebut.
"Karena ini termasuk warga dusun saya, ibu ini kategori pribadi yang ramah, baik, agak sedikit pendiam," ujar Kadus Nanni boru Sitorus saat disambangi Tribun-medan.com di lokasi pada Senin (24/5/2021).
Kebetulan melintas, ia melihat kondisi rumah korban sedang dikerubungi masyarakat sekitar.
Melihat hal itu, sontak ia bergegas menyambangi lokasi tersebut dan akhirnya meminta agar dilaporkan segera kepada Kepala Desa dan puskesmas terdekat.
"Kebetulan saya mau melintas tadi mau ke kantor desa dari jalan lintas desa. Terus masyarakat sekitar ini minta tolong sama kita agar menginfokan ke warga," sambungnya.
"Terus saya telepon langsung Pak Kepala Desa, saya langsung menghubungi puskesmas supaya melihat kejadian ini," lanjutnya.
Korban tersebut ternyata tinggal sendirian di rumah keluarganya yang menjadi tempatnya mengembuskan nafas terakhir.
"Namanya Elisabeth Butarbutar yang berprofesi sebagai guru SD Negeri 1 Lumban Lobu. Statusnya dalam rumah ini, dia sendiri yang tinggal di sini," ungkapnya.
"Kalau melihat kondisi saat ini, kemungkinan ia sedang daring (online) sehingga ia tidak pergi ke sekolah. Biasanya, ia pergi ke sekolah sebab ia guru," sambungnya.
Hingga saat ini, baik pihak kepolisian maupun masyarakat belum ada yang bisa memastikan waktu kematian korban.
Bahkan, Nanni boru Sitorus tahu kejadian tersebut karena melihat masyarakat telah berkumpul di areal rumah korban pada pukul 09.30 WIB.
"Saya tahu peristiwanya pukul 09.30 WIB. Orang langsung banyak yang datang ke sini berbondong-bondong," terangnya.