Pembunuhan Sadis di Toba
Pembunuhan Sadis Guru SD Marta Butarbutar dengan Luka 24 Liang, Ini Kesaksian Kepala Dusun
Sehari-harinya sebagai guru Sekolah Dasar Negeri, Marta juga dikenal masyarakat sekitar sebagai sosok yang ramah dan suka menyapa.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
Karena dikenal sebagai sosok pendiam, ia tidak memiliki hubungan dekat dengan korban.
Ditambah, rumah Nanni boru Sitorus dengan Marta boru Butarbutar relatif jauh.
"Kalau dengan ibu ini enggak ada komunikasi terakhir ya. Kebetulan saya agak jauh. Ini kan Dusun I, Desa Lumban Lobu," sambungnya.
Kini, rumah korban masih dipasangi garis polisi dan sejumlah petugas kepolisian masih berada di lokasi melihat dan memeriksa areal tersebut.
Setidaknya, jejak diduga pelaku sudah terlihat di persawahan yang ada di samping rumah korban.
"Bukan, ini rumah keluarganya yang ia tinggali," katanya.
Foto Semasa Hidup dan Soal Adanya Dugaan Rudapaksa Guru SD yang Dibantai di Toba
Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar mengaku sudah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan guru SD, Martha Elisabeth Butarbutar.
Dari hasil penyelidikan sementara, ditemukan adanya jejak kaki diduga milik pelaku di rumah korban yang berada di Dusun I, Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi, Kabupaten Toba.
Namun, polisi belum bisa memastikan, apakah pelaku ini merupakan orang dekat atau bukan.
"Setelah kejadian jenazah korban dibawa ke RSUD Porsea. Kemudian, kami menemukan adanya jejak kaki di rumah korban," kata Nelson, Senin (24/5/2021).
Dia mengatakan, pihaknya sudah memintai keterangan sejumlah saksi.
Hanya saja, Nelson tidak menjelaskan lebih rinci siapa saja saksi yang diperiksa.
"Masih kami dalami ya," kata dia.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir mengatakan penyidik masih mendalami berbagai kemungkinan dalam kasus ini, termasuk kabar soal adanya tindak rudapaksa.