TRIBUNWIKI
SOSOK Lafran Pane, Pahlawan Nasional Asal Sumatera Utara
Meski lahir di Pulau Sumatera, sebagian besar pemikiran dan sumbangsih Lafran dilakukan di D.I Yogyakarta.
Dengan visi misinya tersebut, HMI mampu mengikis fanatisme kelompok yang pada waktu itu mulai meningkat.
Lafran Pane pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI.
Namun, Lafran memilih mundur pada, 22 Agustus 1947 dan memilih menjadi Wakil Ketua Umum.
Semasa hidupnya, selain berorganisasi, Lafran juga menjadi dosen di beberapa universitas, di antaranya IKIP Yogyakarta (sekarang UNY), UGM, UII, dan IAIN Sunan Kalijaga.
Baca juga: Macaroni Schotel, Makanan Jaman Kolonial Belanda yang Populer, Berikut Cara Membuatnya

Pada 1 Desember 1966 Lafran diangkat menjadi guru besar untuk mata kuliah Ilmu Tata Negara. Lafran Pane tutup usia pada 24 Januari 1991.
Berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) RI no.115/TK/2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan, selain Lafran Pane, Presiden Jokowi juga menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada M. Zainuddin Abdul Madjid, tokoh asal Nusa Tenggara Barat, Laksamana Malahayati (Keumalahayati), tokoh asal Nanggroe Aceh Darussalam, dan Sultan Mahmud Riayat Syah tokoh asal Kepulauan Riau.
(cr12/tribunmedan.com)