Gembong Sabu Antarprovinsi
FAKTA Sabu Berkarung-karung dan Senapan AK-47 yang Disita Polisi dari Sindikat Narkoba Peurulak Aceh
Petugas Dit Res Narkoba Polda Sumut membongkar jaringan narkoba Deliserdang-Aceh. Tiga tersangka diamankan beserta 89 Kg sabu
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-Petugas Dit Res Narkoba Polda Sumut membongkar jaringan sindikat narkoba Deliserdang-Aceh.
Dalam kasus ini, polisi menyita sabu berkarung-karung dan senapan AK-47 dari sindikat narkoba Peurulak Aceh.
Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, pengungkapan sabu berkarung-karung ini berawal dari penangkapan tersangka SB di Jalan Tanjung balai, Desa Sunggal Kanan, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
Baca juga: Polda Metro Jaya Bongkar Jaringan Timur Tengah Pemasok 1,1 Ton sabu, Dua Tersangka WN Nigeria
SB diamankan pada Selasa (8/6/2021) lalu beserta barang bukti 20 Kg sabu.
Berangkat dari penangkapan SB, polisi melakukan pengembangan.
Diketahui, sabu tersebut diperoleh dari tersangka Musliadi dan M Fadli.
Kedua tersangka tinggal di Dusun Matang Pelawi, Kecamatan Peurulak, Kabupaten Aceh Timur.
"Pada Selasa (15/6/2021) sekira pukul 17.00 WIB, kedua tersangka diamankan. Keduanya diamankan di rumah MF," kata Hadi, Rabu (16/6/2021) malam.
Baca juga: Waduh, Pak Guru yang Satu Ini Bukannya Fokus Mengajar, Malah Jual Sabu Seharga Rp 50 Juta
Dari Musliadi dan m Fadli, disita barang bukti sabu berkarung-karung yang setelah dicek jumlahnya sebanyak 69 Kg.
Selain sabu, polisi juga menyita 10 bungkus pil ekstasi 48.418 butir.
Kemudian, disita dua unit senjata api masing-masing senapan AK-47 dan M16.
Adapula disita 150 butir amunisi dan 2 unit HP
"Mereka ditangkap tanpa perlawanan. Sementara sabu-sabu yang disita dari ketiga tersangka sebanyak 89 Kg," kata Hadi.
Dari pengakuan, Musliadi, dia mendapatkan sabu dari temannya berinisial JH.
Baca juga: Nekat Jadi Kurir Sabu 3 Ons demi Upah Sejuta, Herry Kini Divonis 15 Tahun Penjara
"Pelaku M mengenal JH sewaktu kerja di Malaysia. Lalu JH mengarahkan M untuk mengambil dua pucuk senjata api laras panjang di daerah Sungai Hiu, Simpang Opak Tamiang, dimana senjata itu digunakan untuk mengawal saat menjemput narkotika," ungkap Hadi.