Modal Nekat PSK Bertubuh Mungil, Duduk Pasang Pose Menantang: Pasti Ada Datang, Biasanya Om-om
Termasuk cara PSK yang masih di bawah umur ini. Cuma modal berpose menantang di pinggir jalan, berharap agar dilirik pria hidung belang.
TRIBUN-MEDAN.com - Banyak cara yang dilakukan para pekerja seks komersial (PSK) agar memikat hati para pria hidung belang.
Termasuk cara PSK yang masih di bawah umur ini. Cuma modal berpose menantang di pinggir jalan, berharap agar dilirik pria hidung belang.
Inilah yang dialamai 3 PSK bertubuh mungil Usia mereka masih 15-an. Ketiganya bukan pelajar tapi PSK.
Tengah beroperasi di salah satu area di pusat kota Manado Kamis (24/6/2021) malam, ketiganya kena sidak oleh tim Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Manado.
Tiga PSK remaja ini lantas dibawa ke kantor DP3A Manado untuk diberi pembinaan.
Baca juga: Dirudapaksa di Usia 12 Tahun dan Dijual Jadi PSK, Valerie (40) Malah Mengakhiri Hidupnya di Penjara
Pada awalnya, ketiga remaja ini terlihat santai. Seolah ketangkap sidak hal biasa.
Satunya malah tersenyum. Seorang lainnya asyik utak atik ponsel sambil memainkan mata.
Keadaan berubah saat petugas mengatakan akan memanggil orang tua mereka.
Mereka bertiga nampak pucat pasi, bermuram durja dan ketakutan. Wajah mereka yang semua datar menatap dunia, kini tertunduk lesu.
"Orang tua mereka dipanggil," kata Kadis DP3A Esther Mamangkey melalui Jeane, salah satu anggota tim kepada Tribun Manado, Jumat (25/6/2021) di Pemkot Manado.
Pelacuran remaja memang marak di Manado. Seorang PSK remaja lain yang diwawancarai Tribun Manado di TKB Selasa lalu membeber triknya menarik pelanggan.
"Saya akan duduk di sini dengan pasang pose menantang. Pasti ada lelaki yang datang. Disitu saya buka harga. Biasanya mereka om om," katanya.
Ia mengungkap tarifnya 300 ribu sekali main.
Boleh nego. Mainnya di sebuah hotel berbintang di kota Manado.
Baca juga: Pengakuan PSK 17 Tahun Jadi Tulang Punggung, Tak Panik saat Satpol PP Telepon Ortu: Mama Tahu Kok
"Kami patungan sewa kamar. Lalu eksekusinya di sini," kata dia.
Akunya sudah sulit main di TKB. Karena ada penjaga dan malam sudah diterangi lampu. Apakah masih sekolah ?
"Ya saya masih SMA," kata dia.
Ia mengaku terjun ke dunia hitam itu karena alasan ekonomi. Orang tuanya miskin dan ia broken home.
"Ibu tukang kawin, ayah tak tahu di mana," katanya. (art)
Kisah PSK bertubuh mungil yang satu ini lebih parah lagi. Ia nekat jualan dan tak peduli meski dalam kondisi hamil 7 bulan.
Gadis belia masih di bawah umur jadi PSK inisial D. Ia ditangkap karena dugaan terlibat prostitusi online.
Ia rela putus sekolah dan menjadi pekerja seks komersial (PSK) demi 'jualan'.
D bersama rekan-rekan lainnya ditangkap tim UKL Sabhara Polres Banjarbaru yang dipimpin oleh Aipda Isman Riskadani kost di Sidomulyo 3 dan di jalan GT. Paring Banjarbaru, Minggu (20/6/2021) dinihari.
Baca juga: Dirudapaksa di Usia 12 Tahun dan Dijual Jadi PSK, Valerie (40) Malah Mengakhiri Hidupnya di Penjara
Saat berada di ruang Rumah Singgah berkarakter Dinas Sosial kota Banjarbaru terlihat gadis berinisial D (16) tampak uring-uringan.
Sebab dia hanya bisa rebahan sambil menonton televisi.
Apalagi, gadis bertubuh mungil itu tampat tidak sehat.
Ternyata, D sedang hamil tujuh bulan.
Namun, D sempat mengaku tidak terlibat prostitusi online.
Ia mengatakan sedang menemani suaminya minum minuman keras bersama rekan-rekannya berada di kos.
"Saya tidak jualan itu. Saya menemani suami saja," kata D.
Namun ucapan D dibantah rekannya berinisial L (17).
L mengaku bersama D sedang menunggu pelanggan yang memakai jasanya di kos itu.
"Menunggu pelanggan tapi keburu ditangkap," kata L.
Baca juga: Pengakuan PSK 17 Tahun Jadi Tulang Punggung, Tak Panik saat Satpol PP Telepon Ortu: Mama Tahu Kok
L mengaku terjebak prostitus online ini karena kebutuhan hidup.
L rela putus sekolah padahal mengambil jalur pendidikan di sekolah agama tingkat SMP.
"Sudah berhenti sekolah MTs," kata perempuan dengan rambut pirang ini.
Mengenai tarif sekali kencan L mengaku tergantung paling tidak Rp 300 ribu.
"Tapi sekarang jarang juga (dapat palanggan) dua Minggu kadang sekali saja," tambah dia.
Untuk menggaet pelanggan hidung belang, L mengaku banyak memanfaatkan aplikasi media sosial.
Warga Bangkal Kecamatan Cempaka mengaku hingga kini masih merahasiakan pekerjaannya itu dari orangtua.
Atas perbuatannya ini, tim UKL Sabhara Polres Banjarbaru membawa mereka untuk dititipkan ke rumah singgah Berkarakter Dinas Sosial Kota Banjarbaru.
Kepala Dinas Sosial Rokhyat Riyadi menjelaskan pihaknya hanya menerima titipan untuk dilakukan pembinaan bimbingan Psikologi.
"Kami akan bekerjasama dengan Kemenag untuk mendatangkan ustadz untuk diberikan siraman rohani," kata dia.
(*/ Tribun-Medan.com)
Sebagian artikel ini sudah tayang di Tribun Manado
