Balita 3 Tahun Tewas Disiksa Ibu Kandung dan Pacar, Kerap Samarkan Suara Tangis si Anak dengan Musik

Seorang gadis kecil berusia tiga tahun diduga dibunuh oleh ibunya yang tidak peduli dan pacarnya.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Freepik/BPM Media
Seorang balita tiga tahun tewas setelah disiksa ibu dan pacarnya. Ia meninggal setelah mendapatkan luka serius di dada dan kepalanya. 

TRIBUN-MEDAN.com – Seorang gadis kecil berusia tiga tahun diduga dibunuh oleh ibunya yang tidak peduli dan pacarnya.

Saat di pengadilan, terungkap bahwa balita tersebut tewas sebelum panggilan darurat dilakukan.

Kaylee-Jayde Priest ditemukan tewas di flat tempat dia tinggal bersama ibunya, Nicola Priest, pada 9 Agustus tahun lalu.

Balita itu meninggal karena luka serius di dada dan perutnya.

Pemeriksaan medis kemudian menunjukkan dia juga menderita cedera historis termasuk patah tulang rusuk, patah tulang kaki bagian bawah dan patah tulang dada, menurut Pengadilan Birmingham Crown.

Priest, 22, dan Callum Redfern, 21 tahun, yang dituduh jaksa memiliki hubungan spesial dengan ibu si bayi, dituduh melakukan pembunuhan terhadap Kaylee.

Seorang balita tiga tahun tewas setelah disiksa ibu dan pacarnya. Ia meninggal setelah mendapatkan luka serius di dada dan kepalanya.
Seorang balita tiga tahun tewas setelah disiksa ibu dan pacarnya. Ia meninggal setelah mendapatkan luka serius di dada dan kepalanya. (BPM Media)

Juri mendengar klaim bahwa Priest akan memukul Kaylee di sekitar kepala dan menyebutnya sebagai ‘anak sialan'.

Sementara dia tidak peduli pada tangisan ketakutan anaknya.

Pada satu kesempatan, tetangga di flatnya ingat mendengar ledakan di atas dan kemudian Kaylee menangis.

Setelah itu, ia diduga mendengar Priest mengatakan, “Aku hanya akan mengatakan dia jatuh dari tempat tidur.”

Tetangga yang sama mengklaim mereka memperhatikan bahwa ketika anaknya menangis, Priest akan menenggelamkan suara tangisannya itu dengan musik.

Dalam pertukaran pesan teks pada 24 Juli 2020, beberapa hari sebelum kematian Kaylee, Priest memberi tahu Redfern.

Baca juga: Anak Disiksa Ibu Kandung Selama 8 Tahun Hanya Bisa Pasrah, Ingin Peluk dan Kasih Sayang

Baca juga: Percaya Karena Bersertifikat Profesional, Pasutri Ini Telan Pil Pahit Bayinya Tewas Disiksa Pengasuh

“Saya akan membunuhnya. Karena dia terus meninggalkan ruang tamu atau pergi ke dapur, jadi aku memukulnya.”

Redfern membalas, “Bagus.”

Priest menjawab, “Baiklah, sayang.”

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved