Perajin Peti Mati Dilema, Senang Banyak Pesanan, tapi Sedih Banyak yang Meninggal karena Covid-19

Meningkatnya kasus Covid-19 di tanah air belakangan ini membuat para perajin peti jenazah sampai kewalahan.

Editor: Liska Rahayu
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Pabrik peti mati pasien Covid-19 di kawasan Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, kebanjiran orderan hingga 500 dalam sehari, Kamis (1/7/2021). 

TRIBUN-MEDAN.com – Meningkatnya kasus Covid-19 di tanah air belakangan ini membuat para perajin peti jenazah sampai kewalahan.

Dilansir dari Tribunnews.com, bahkan saat disambangi awak media untuk diwawancarai pada, Rabu (6/7/2021) Aris, si perajin peti berujar tak bisa menjamu saking sibuknya mengejar target.

Seiring dengan jumlah kasus Covid-19 yang terus naik tajam, perajin peti jenazah ternyata kebanjiran orderan.

Baca juga: WAKTU Tutup Peti Mati dan Penangkapan Pembunuh Sadis Bersamaan, Polres Toba: Tuhan Tunjukkan Jalan

Baca juga: Pembuat Peti Mati Ini Mendadak Kaya Raya, Raup Uang Rp 25 Miliar Hasil Jual Meteoroid

Misalnya saja perajin peti mati CV Sahabat Buka yang berlokasi di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Setiap harinya, Aris menyebut bahwa ia bersama karyawan lain mesti menyelesaikan target yang telah ditentukan oleh sang bos yang mencapai puluhan peti jenazah.

Bahkan orderan dari pelanggan tersebut diakui tak pernah berhenti dan terus berdatangan.

Pabrik peti mati pasien Covid-19 di kawasan Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, kebanjiran orderan hingga 500 dalam sehari, Kamis (1/7/2021).
Pabrik peti mati pasien Covid-19 di kawasan Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, kebanjiran orderan hingga 500 dalam sehari, Kamis (1/7/2021). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Pesanan tersebut datang baik dari pihak Rumah Sakit maupun perorangan.

Dominasi pemesan berasal dari Jadetabek.

"Buat sekarang bisa sampai 40 peti keluar per hari," katanya sambil tetap melakukan pekerjaan.

Tingginya pesanan peti jenazah kali ini diakui Aris paling tinggi sejak pandemi corona melanda Tanah Air.

Terlebih Aris menuturkan jika kabar kematian makin sering ia dengar berbarengan dengan bertambahnya jumlah pasien dan korban meninggal yang kerap ia lihat di media.

Baca juga: Penampakan Belasan Peti Mati Kuno Berumur 2.500 Tahun, Terawat Baik dengan Ornamen Rumit

Baca juga: Cerita Penjual Peti Mati, Suara Ketukan Pertanda Besok Akan Ada Pembeli, Laku Ratusan Juta

"Ini tertinggi sih, dibanding yang pertama kali," ucapnya singkat dengan baju penuh cipratan cat.

Meski kini ia merasa senang lantaran dapat memenuhi target, namun di sisi lain Aris merasa sedih kian banyak yang meregang nyawa akibat Covid-19.

"Kalau senang ya pasti, penghasilan jadi bertambah juga buat keluarga, tapi kan kalau begini (pesanan banyak) berarti banyak yang meninggal juga, jadi sedih juga," tutur Aris sambil memperhatikan detail hasil cat yang dituangnya.

Ia lantas mengingatkan terkhusus para rekan pers agar tetap menjaga kesehatan, mengingat kondisi yang kian memprihatinkan.

22 peti mati sudah standby untuk mengangkut para korban kembali ke kediaman keluarga, Minggu (23/6/2019).
22 peti mati sudah standby untuk mengangkut para korban kembali ke kediaman keluarga, Minggu (23/6/2019). (TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA)
Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved