TRIBUNWIKI

Siwaluh Jabu, Rumah Adat Karo yang Dihuni Delapan Kepala Keluarga

Begitu juga di Kabupaten Karo. Terdapat bangunan adat yang disebut dengan Siwaluh Jabu. 

Editor: Ayu Prasandi
HO
Salah satu bangunan Siwaluh Jabu yang berada di Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Setiap daerah umumnya memiliki peninggalan sejarah maupun adat istiadat, yang tentunya menarik bisa minat wisatawan baik lokal maupun asing untuk mengunjunginya.

Begitu juga di Kabupaten Karo.

Terdapat bangunan adat yang disebut dengan Siwaluh Jabu

Dalam bahasa Karo, Waluh artinya delapan, sedangkan Jabu berarti rumah.
Sehingga secara sederhana Siwaluh Jabu adalah rumah yang dihuni delapan kepala keluarga.

Sehingga sebuah Siwaluh Jabu dibagi menjadi delapan.

Sesuai struktur organisasi sosial masyarakat Karo, bahwa sebuah rumah adat, seperti Siwaluh Jabu, penghuni idealnya adalah anak taneh (marga yang mendirikan kampung), ikatan-ikatan kalimbubu (pihak pemberi istri), senina dan anakberu.

Rumah Adat Karo, Siwaluh Jabu, yang terletak di Jalan Bunga Herba 5 Nomor 89 Kota Medan, Rabu (11/3/2020).
Rumah Adat Karo, Siwaluh Jabu, yang terletak di Jalan Bunga Herba 5 Nomor 89 Kota Medan, Rabu (11/3/2020). (Tribun-Medan.com/Aqmarul Akhyar)

Baca juga: Rumah Pohon di Desa Tarabunga, Jadi Alternatif Pengujung di Hari Libur dan Akhir Pekan

Bangunan Siwaluh Jabu, di antaranya dapat ditemui di Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo

Dan sejak tahun 1986 pemerintah menjadikan Desa Dokan sebagai desa wisata.

Saat ini hanya tersisa lima rumah adat di desa tersebut, empat berkonsep Silawuh Jabu dan satu lainnya Siempat Jabu.

Kepala Desa (Kades) Dokan, Martunis Sembiring menyebutkan rumah-rumah adat itu, masing-masing memiliki nama, yakni Rumah Mbelin, Rumah Sendi, Rumah Tengah, Rumah Mbaru dan Rumah Ketek.

Dahulunya, ungkap Martunis, ada 13 rumah adat di Desa Dokan, namun seiring waktu satu-persatu pun roboh termakan usia dan juga akibat minim renovasi.

"Memperbaiki rumah adat bukan persoalan mudah, biayanya besar," kata Martunis.

Bagi masyarakat Karo, Siwaluh Jabu bukan sekadar rumah biasa. Ada makna filosofi berisi kearifan dan kebijaksanaan.

Garista-Siwaluh Jabu, rumah adat khas Karo yang diangkut ke Kota Medan
Garista-Siwaluh Jabu, rumah adat khas Karo yang diangkut ke Kota Medan (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)

Baca juga: Aurel Hermansyah Ngaku Jijik dengan Atta, Ungkap Trauma Masa Lalu Soal Perselingkungan

Apalagi selama pembangunan Siwaluh Jabu, disebut turut dilakukan sejumlah ritual dan upacara.

Mulai dari pemilihan lokasi, menyeleksi, menebang hingga memotong kayu pohon.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved