Materi Belajar Sekolah

Materi Belajar Sejarah: Biografi Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI Pertama Indonesia

Jenderal Soedirman kemudian menjadi panglima pertama sekaligus Jenderal RI pertama dengan usia termuda, yakni 31 tahun.

Arsip Nasional
Jenderal Soedirman merupakan pahlawan revolusi Indonesia 

Di Cilacap juga Sang Jenderal bertemu dengan tambatan hatinya, Alifah sang Istri yang merupakan anak dari pengusaha batik kaya, yakni Raden Sosro Atmojo.

Pada zaman Belanda, Jenderal Soedirman belum dikenal sebagai pejuang, menurut Hatta Sang Jenderal di kenal oleh orang-orang sebagai seorang guru.

Pada saat penjajahan Jepang tahun 1942, aktivitas mengajarnya dibatasi oleh Jepang dan sekolah tempat mengajar dijadikan sebagai pos militer Jepang.

Jenderal Soedirman berhasil negosiasi dengan pemerintah Jepang agar ia tetap bisa mengajar anak-anak pribumi di sana meskipun dengan perlengkapan belajar seadanya dan terbatas.

Pada masa penjajahan Jepang juga memperburuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia saat itu.

Karena keterlibatan yang aktif akhirnya Sang Jenderal diangkat sebagai ketua Dewan Karesidenan bentukan Jepang pada tahun 1944.

Sejak saat itulah Jenderal Soedirman mulai aktif di dunia militer dan bergabung dengan PETA yang kemudian ia pergi menempuh pendidikan militer di Bogor.

Setelah lulus dari pendidikan militer tersebut, Jenderal Soedirman menjadi batalyon Kroya.

Keaktifannya di militer membawa Jenderal Soedirman bertemu Soekarno dan Hatta dan ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri para tentara Jepang di Banyumas, tepatnya setelah ia mendirikan divisi lokal dari Badan Keamanan Rakyat Indonesia saat itu.

Sejak peristiwa itulah pasukan Jenderal Soedirman dijadikan sebagai sebagai divisi V oleh Oerip Soemohardjo yang saat itu adalah panglima sementara.

Sementara Jenderal Soedirman menjadi panglima untuk divisi V atau daerah Banyumas dengan pangkat Kolonel tepat setelah terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) atau BKR.

Setelah itu pada Konferensi TKR tanggal 2 November 1945, Sang Jenderal terpilih menjadi Panglima Besar TKR atau Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia yang pertama.

Meskipun belum dilantik secara resmi sebagai panglima, Jenderal Soedirman sudah sigap memerintahkan pasukannya untuk menyerang pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa.

Karena tindakannya itulah membuat rakyat menjadi semakin kuat mendukung perjuangan Sang Jenderal.

Perannya yang besar itulah mengantarkan Soedirman diberikan pangkat Jenderal yang dilantik oleh Presiden Soekarno pada 18 Desember 1945.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved