Materi Belajar Sekolah
Materi Belajar Geografi SMA kelas 12: Ciri dan Unsur Perbedaan Desa dan Kota
Dalam e modul geografi (2019) oleh Sri Wahyuni, interaksi keruangan desa dan kota ini dibagi menjadi 5 sub bab.
· Adanya pemisahan keruangan yang dapat membentuk kompleks-kompleks tertentu
· Norma agama tidak ketat
· Pandangan hidup kota lebih rasional
· Kesenjangan sosial sangat mencolok
Klasifikasi Kota
1. Berdasarkan jumlah penduduknya
· Kota kecil, jumlah penduduknya antara 20.000 - 50.000 jiwa
· Kota sedang, jumlah penduduknya antara 50.000 - 100.000 jiwa
· Kota besar, jumlah penduduknya anatara 100.000 - 1.000.000 jiwa
· Metropolitan, jumlah penduduknya antara 1.000.000 - 5.000.000
· Megapolitan, jumlah penduduknya >5.000.000 jiwa
2. Berdasarkan fungsinya
· Kota sebagai pusat kebudayaan
· Kota sebagai pusat industri
· Kota sebagai pusat perdagangan
· Kota sebagai pusat pemerintahan
· Kota sebagai pusat rekreasi dan kesehatan
3. Berdasarkan tingkat perkembangan kota
· Tahap eopolis, tahap perkembangan desa yang sudah teratur menuju arah kehidupan kota
· Tahap polis, suatu kota yang sebagian kegiatan penduduknya masih bersifat agraris
· Tahap metropolis, kota yang kehidupannya sudah menuju industri
· Tahap megapolis, wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa kota metropolis
· Tahap tryanopolis, kota yang ditandai dengan kekacauan dan tingkat kriminalitas yang tinggi
· Tahap nekropolis, suatu kota yang mulai mengalami keruntuhan
4. Berdasarkan teknologi dan peradaban
· Fase mezo teknik, perkembangan kota yang menyandarkan eksploitasi manusia atas sumber daya angin dan air
· Fase paleo teknik, perkembangan kota yang sumber tenaga yamg digunakan uap air dan mesin-mesinnya dikonstruksi dari besi dan baja
· Fase Neo teknik, perkembangan kota yang sumber tenaga digunakan bensin dan uap air.
Teori Struktur Kota
1. Teori konsentris, yaitu kota berkembang ke segala arah, merata dan bentuknya melingkar
2. Teori sektoral, yaitu pertumbuhan kota lebih ditentukan oleh sektor-sektor daripada melingkar
3. Teori inti ganda, yaitu pertumbuhan kota berasal dari pusat pertumbuhan kemudian menjadi bentuk kompleks karena muncul nukleus baru sebagai kutub pertumbuhan.
Interaksi Keruangan Desa dan Kota
Edward Ulman (1987) memberikan penjelasan tentang faktor yang mempengaruhi interaksi desa dan kota, seperti :
· Regional complementery, adanya wilayah yang saling melengkapi
· Intervening opportunity, adanya kesempatan berintervensi
· Spatial transfer ability, adanya kemudahan pindah dalam ruang
Zona interaksi desa dan kota
Zonezone interaksi desa dan kota oleh Bintarto (1983:66), dijelaskan sebagai berikut :
· City dimaksudkan sebagai pusat kota
· Suburban, suatu wilayah yang lokasinya dekat pusat atau inti kota
· Urban fringe, semua wilayah batas luar kota yang memiliki kemiripan sifat kota
· Rural urban fringe, wilayah yang terletak antara desa dan kota
· Rural, wilayah yang masih menitikberatkan pada kegiatan pertanian
· Zone Suburban, suburban fringe, surban fringe, rural urban fringe merupakan wilayah yang memilki suasana kehidupan modren.
Demikian terkait perbedaan desa dan kota yang dilihat dari ciri-ciri dan karakteristik. Bila ingin mengetahui lebih banyak tentang materi belajar klik di sini.
(*/tribun-medan.com)