Materi Belajar Sekolah
Materi Belajar IPA SMP: Proses Terjadinya Pelangi dan Jenis-jenisnya
Materi belajar sekolah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sekolah Menengah Pertama (SMP) tentang proses terjadinya pelangi dan jenis-jenisnya
TRIBUN-MEDAN.com - Materi belajar sekolah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sekolah Menengah Pertama (SMP) tentang proses terjadinya pelangi dan jenis-jenisnya
Terjadinya pelangi karena proses pembiasan. Matahari membiaskan sinarnya ke tetes-tetes atau air dan menghasilkan warna-warna indah yang terpisahkan.
Saat proses pembiasan sinar matahari terjadi, cahaya dibelokan berpindah tempat dari arah lain dari perjalanan satu medium ke medium lainnya (udara ke air).
Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda sehingga akan memberikan warna yang indah pada pelangi.
Warna pertama yang di belokkan adalah warna ungu, sedangkan warna terakhir yang di belokkan adalah warna merah.
Nantinya, akan terlihat warna mejikuhibiniu, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Dilansir dalam Encylopaedia Britannica (2015), pelangi paling sering terlihat saat sinar matahari menyerang tetesan hujan yang jatuh dari awan hujan yang jauh.
Biasanya, ini terjadi pada pagi hari atau sore hari. Saat matahari terlalu jauh di atas cakrawala, maka tidak ada pelangi yang terlihat.
Jika matahari lebih rendah di langit, bagian dari busur itu menjadi terlihat. Jika matahari cukup rendah dan saat berada di tempat yang cukup tinggi, seperti di gunung atau di pesawat terbang, akan melihat pelangi melingkar.
Jenis pelangi
Dilansir Tribun Solo (2/4/2019), ada lima jenis pelangi. Berikut kelima jenis pelangi dan penjelasannya:
1. Pelangi primer
Pelangi primer adalah pelangi yang paling sering dilihat. Pelangi ini dibentuk oleh pembiasan dan pantulan internal sinar cahaya yang masuk ke titik hujan.
Warna yang dihasilkan pelangi primer dari dalam ke luar adalah ungu, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah.
Pita merah membuat sudut sekitar 42 derajat dengan sinar matahari, dan pita berwarna lainnya membuat sudut yang lebih kecil berturut-turut.
2. Secondry bow
Ada juga pelangi lain yang kurang intens dan kadang terlihat. Namanya busur sekunder atau secondary bow.
Busur sekunder, bila terlihat di luar busur utama dan dengan urutan warna yang terbalik.