PENGEDAR Narkoba di USU Ternyata Pernah Harumkan Nama Kampus di Kancah Internasional
Di balik perbuatan buruk JHS, yang kini jadi tersangka pengedar narkoba, ternyata ada prestasi yang pernah disumbangkannya untuk USU.
Ia pun mengaku, terjerumus ke dunia narkoba karena desakan lingkungan dan situasi ekonomi yang membuatnya sempat terpuruk.
Sejak tamat dari USU, JHS tidak kunjung mendapatkan pekerjaan tetap.
Padahal, keluarganya bukanlah datang dari kalangan yang terbilang mapan.
Walhasil, ia mengadu nasib di Kota Medan.
Namun pandemi Covid-19 melanda.
Lowongan kerja tentu teramat sulit didapatkan.
Lamarannya tidak kunjung diproses di tempat kerja yang ditujunya.
"Sebenarnya niatku tidak mau nyusahin orang tua. Makanya aku cari - cari terus tempat kerja yang mau bisa ku lamar. Tapi engga dapat - dapat," bebernya.
"Untuk bertahan hidup di masa pengangguran ini, terpaksa aku memilih jualan ganja. Untungnya itu pun cuma sikit. Artinya hanya untuk mencukupi kebutuhan harian saja," ungkapnya dengan nada yang pilu.
Jujur, dikatakannya, saat ini ia tengah merasa sangat bersalah karena menjadi beban pikiran pada orangtuanya. JHS sangat menyesali perbuatannya itu.
"Sejak awal aku sudah akui salah dan kooperatif dengan BNNP Sumut. Pastinya aku jalani proses hukum ini sebagaimana adanya. Sekarang aku takut dengan masa depanku. Maafkan aku, untuk bapak dan mama serta keluarga ku lainnya. Aku betul - betul minta maaf telah mengecewakan mereka," tutupnya
(cr8/tribun-medan.com)