Varian Baru Super Covid Omicron 5 Kali Lebih Menular, Pakar: Kabar Buruk tapi Bukan Hari Kiamat
Dengan penularan varian B.1.1.529 yang bisa mencapai 500 persen, WHO menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern (VoC).
WHO memerlukan beberapa pekan untuk memahami dampak varian Omicron. Para ilmuwan lembaga itu tengah meriset daya tular varian itu.
Varian terbaru virus penyebab Covid-19 ini adalah versi dengan mutasi paling banyak yang ditemukan sejauh ini. Sedemikian panjang daftar mutasi pada varian baru ini, seorang ilmuwan menyebutnya "mengerikan".
Adapun seorang ilmuwan lainnya mengatakan kepada James Gallagher, selaku koresponden kesehatan dan sains BBC, bahwa ini adalah varian terburuk yang pernah mereka lihat.
Ini masih hari-hari awal dan kasus-kasus yang terkonfirmasi sebagian besar masih terpusat di satu provinsi di Afrika Selatan, meski ada indikasi kemungkinan telah menyebar lebih jauh.
Tentu langsung timbul pertanyaan seputar seberapa cepat varian baru itu menyebar, kemampuannya untuk menerobos sistem perlindungan dari vaksin, dan apa yang mesti dilakukan untuk mengatasinya.
Ada banyak spekulasi, tetapi masih sangat sedikit kejelasan.
'Tidak biasa dan sangat berbeda'
Profesor Tulio de Oliveira, direktur Pusat Respons dan Inovasi Epidemi Afrika Selatan, mengatakan adanya "konstelasi mutasi yang tidak biasa" dan "sangat berbeda" dari varian lain yang telah menyebar.
"Varian ini memang mengejutkan kami, karena telah melalui loncatan besar dalam proses evolusi [dan] memiliki lebih banyak mutasi dari yang kami harapkan," katanya.
Saat berbicara kepada media, Prof de Oliveira mengatakan varian baru ini punya 50 mutasi secara keseluruhan, lebih dari 30 di antaranya terdapat pada spike protein (taji protein). Bagian ini adalah alat yang digunakan virus untuk membuka pintu ke sel-sel tubuh kita sekaligus yang disasar sebagian besar vaksin.
Lebih lanjut, ada 10 mutasi pada bagian reseptor pengikat (bagian dari virus yang melakukan kontak pertama dengan sel-sel tubuh kita), jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan dua mutasi yang dimiliki varian Delta.
Mutasi sebanyak ini kemungkinan besar berasal dari satu pasien yang tidak mampu mengalahkan virus itu.
Profesor Richard Lassells, dari Universitas KwaZulu-Natal di Afrika Selatan, mengatakan: "Varian ini membuat kami khawatir bahwa virus tersebut mungkin memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, meningkatkan kemampuan untuk menyebar dari orang ke orang, tetapi mungkin juga menghindari beberapa bagian dari sistem kekebalan tubuh."
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Varian Baru B.1.1.529 Omicron 500 Persen Lebih Menular dari Virus Aslinya", dari bbc news berjudul: WHO beri nama Omicron untuk varian baru virus corona di Afsel 'yang bermutasi sangat cepat'
