Breaking News

Varian Baru Super Covid Omicron 5 Kali Lebih Menular, Pakar: Kabar Buruk tapi Bukan Hari Kiamat

Dengan penularan varian B.1.1.529 yang bisa mencapai 500 persen, WHO menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern (VoC).

Editor: Tariden Turnip
afp
Warga Eropa memadati Bandara Johannesburg, Afrika Selatan, Jumat 26 November 2021, untuk keluar dari negara ini setelah ditemukankan Varian Super Corona Omicron yang lima kali lebih menular. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Dunia dilanda kekhawatiran setelah ditemukannya varian baru Virus Corona yang disering disebut Super Corona Omicron.

Super Corona Omicron membuat pemulihan ekonomi dunia menjadi tanda tanya karena varian ini disebut 500 persen (5 kali) lebih menular daripada virus corona asli, SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kasus positif akibat varian Super Corona Omicron meningkat di hampir semua provinsi di Afrika Selatan.

"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan," begitu pernyataan resmi WHO.

Varian Super Corona Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November lalu.

Virus ini diidentifikasi telah menyebar di Botswana, Belgia, Hong Kong, dan Israel.

Sejumlah negara kini telah melarang atau membatasi perjalanan menuju dan dari Afrika Selatan.

Inggris, misalnya, akan menolak kedatangan turis dari Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, dan Eswatini, kecuali mereka berstatus warga negara Inggris, Irlandia, atau memiliki izin tinggal di Inggris.

Terkait varian baru ini, terhitung Senin depan, AS juga akan menutup akses masuk penerbangan dari Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik dan Malawi.

Harga minyak langsung rontok 10 persen dipicu kekhawatiran penerapan lockdown akibat Super Corona Omicron.

Minyak mentah West Texas Intermediate jatuh di bawah 70 dolar AS per barel pada hari Jumat 26 November 2021 untuk pertama kalinya sejak akhir September, sementara harga patokan global, Brent, merosot kurang dari 75 dolar AS.

Wall Street ditutup melemah pada akhir pekan dengan Dow dan S&P 500 mengalami penurunan persentase satu hari terbesar dalam beberapa bulan. 

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 905,04 poin atau 2,53% menjadi 34.899,34, indeks S&P 500 melemah 106,84 poin atau 2,27% ke 4.594,62; dan indeks Nasdaq Composite koreksi 353,57 poin atau 2,23% menuju 15.491,66.

Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman mengatakan, varian baru Omicron disebut 500 persen lebih menular daripada virus corona asli, SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.

"Kalau diibaratakan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100 persen kecepatannya lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500 persen atau 5 kalinya kecepatan penularannya," jelas Dicky, Sabtu (27/11/2021).

Sumber: bbc
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved