Redakan Kram Saat Haid dengan Minum Air Jahe
Minum jahe saat haid dapat menjadi salah satu perawatan rumahan yang dapat dicoba untuk meredakan gejala nyeri dan kram.
Dari dua penelitian yang membandingkan jahe dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), jahe ditemukan sama efektifnya dalam mengurangi rasa sakit saat haid.
Selain itu, beberapa bukti lainnya menyebutkan bahwa jahe dapat membantu mengontrol perdarahan haid yang berat.
Selain itu, dalam sebuah uji klinis yang diterbitkan dalam Phytotherapy Research pada 2015, 92 wanita dengan perdarahan haid berat diberikan jahe atau plasebo selama tiga periode haid.
Pada akhir penelitian, peneliti menemukan adanya penurunan dramatis pada tingkat kehilangan darah haid di antara peserta penelitian yang menerima jahe.
Sementara itu, menurut Healthline, konsunsi 750 hingga 2.000 miligram bubuk jahe selama tiga atau empat hari pertama haid juga terbukti dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk haid yang menyakitkan.
Penelitian pada 2014 menemukan bahwa konsumsi jahe selama tujuh hari sebelum haid dapat meredakan gejala perubahan suasana hati, fisik, dan gejala sindrom pramenstruasi (PMS).
Uji klinis pada 2018 juga menunjukkan bahwa konsumsi 200 miligram jahe setiap enam jam efektif dalam mengurangi rasa sakit pada individu yang mengalami dismenore primer.
Efek samping minum jahe saat haid

Jahe dapat menyebabkan sejumlah efek samping ringan, seperti diare dan heartburn.
Jahe juga dapat bertindak sebagai pengencer darah. Jadi, jika memiliki gangguan pendarahan, atau sedang mengonsumsi obat atau suplemen yang memengaruhi darah, penting untuk membicarakan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.
(*/tribun-medan.com)