6 Pebulutangkis Indonesia yang Memutuskan Pindah Kewarganegaraan

Banyak juga atlet asal Indonesia yang dibajak (dinaturalisasi) oleh negara lain, atlet-atlet ini hampir seluruhnya bermain bulutangkis.

HO / Tribun Medan
Kolase foto pemain bulutangkis Indonesia yang pindah kewarganegaraan 

Baberapa prestasi yang pernah diraihnya adalah Juara Filipina Open tahun 2006 dengan nomor ganda putra yang berpasangan dengan Yohan Hadikusuma.

Terpilih menjadi anggota Tim Piala Thomas Hongkong, serta bergabung di Tim Piala Sudirman Hongkong.

Albertus Susanto Njoto
Albertus Susanto Njoto

3. Toni Gunawan

Pria kelahiran 9 April 1975 ini merupakan pebulutangkis penuh prestasi yang pernah memperkuat tim nasional bulutangkis Indonesia.

Melalui nomor ganda putra, Toni pernah merebut gelar juara dengan beberapa pasangan, diantaranya Candra Wijaya, Bob Malaythong, Victo Wibowo dan Howard bach.

Prestasi yang pernah diraihnya yaitu medali emas Olimpiade Sydney tahun 2000, Juara All England Championship 1999, Juara World Championship tahun 2001 dan 2005, serta masih banyak lagi pencapaian yang pernah diraihnya.

Lalu saat menempuh pendidikan di Amerika Serikat, ia menjadi pelatih sekaligus pemain di California.

Toni Gunawan q
Toni Gunawan

4. Setyana Mapasa

Wanita dengan nama lengkap Setyana Daniella Florensia Mapasa ini adalah sosok pemain bulutangkis kelahiran Indonesia 15 Agustus 1995.

Ia pernah meraih menyabet medali perunggu kejuaraan dunia Junior BWF Beregu Campuran 2013 di Bangkok, Thailand.

Tetapi akhirnya memutuskan untuk hengkang dari timnas bulutangkis Indonesia dan bergabung dengan Australia dalam kejuaraan bulu tangkis Internasional.

Alasan kepindahannya karena ditawari oleh Tim pemandu dari Australia saat ia sedang cedera, lalu ia menerimanya.

Setyana Mapasa
Setyana Mapasa

5. Halim Haryanto

Beliau merupakan pasangan ganda putra dengan Tony Gunawan, dengan prestasi berhasil menjadi Juara Dunia dan Juara All England.

Lalu dikarenakan Tony Gunawan pindah ke Amerika Serikat, Halim Haryanto dipasangkan dengan Tikus Haryanto pada tahun 2002.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved