Banjir Hebat Melanda Madina

UPDATE Banjir Madina, Korban Terdampak Banjir di Desa Muara Batang Angkola Belum Makan

Pangidoan berharap, dalam kondisi seperti ini kebutuhan mendesak yang perlu adalah makanan, obat-obatan beserta pakaian, selimut dan baju panas.

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Kondisi warga di pengungsian serta suasana hari kedua selepas banjir di Desa Muara Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Mandailing Natal, Minggu (19/12/2021). 

Awal mula terjadinya banjir di Desa tempat Satria tinggal, berasal dari banjir kiriman dari beberapa titik Mandailing Natal. Air pun meluap dari Sungai sekitar tempat dia tinggal dan merendam pemukiman ditambah curah hujan yang lebat.

"Ini air kiriman dari beberapa titik di Kabupaten Mandailing Natal, karena kita kan tinggal di penghujung sungai",ujarnya.

Penduduk lainnya Satria Wira, menyebut banjir mulai terjadi pada Sabtu 18 Desember 2021 pukul 12.30 WIB. Lalu, pada Pukul 16.00 WIB secara total banjir telah merendam pemukiman.

Hingga Minggu siang, menurut Satria kondisi rumah terendam. Kaum ibu dan anak kini pun menjadi perioritas yang diungksikan ke lokasi aman.

Rumah warga, saat ini tidak memungkinkan untuk ditempati. "Kalau rumah, sudah tidak memungkinkan lagi untuk ditempati",kata Satria.

Ada pun warga yang tinggal di camp pengungsian, Lela Sari dan April Saputra megatakan kesulitan makan karena tidak bisa memaaak. Apalagi, mereka tak dapat nemasak karena kayu bakar yang memang sehari-hari digunakan basah terendam air dan tak bisa terbakar.

"Kami enggak bisa masak, apalagi kan biasanya pakai kayu bakar masaknya. Makanya enggak belum makan",keluh April.

April berharap, pemerintah daerah atau pun pusat cepat tanggap memberi bantuan. Sama seperti yang disampaikan warga lainnya, kebutuhan mendesak mereka saat ini merupakan air bersih, makanan, obat-obatan juga pakaian.

Lela Sari sendiri, meyebut dirinya sudah mengungsi sejak hari pertama banjir. Rumah yang dianhuni sehari-hari bersama keluarga, telah terendam hingga ketingian 1,5 meter dari permukaan tanah.

Tak hanya keluhan Satria, di pos pengungsian Lela berteduh bantuan obat-obatan dan makanan juga masih ditunggu. Lela Sari berharap bantuan segera datang sehingga beban mereka berkurang.

"Kami harap bantuan segera datanglah pak",ucap Lela sambil melalui sambungan telepon mengakhiri wawancara Tribun Medan.

(Jun-tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved