Ditinggal Orangtua Umur 2 Bulan, Kini Nasib Kembar Siam Ini Berubah Drastis, Dapat Pekerjaan Impian
Sepasang kembar siam ini ditinggalkan kedua orangtuanya sejak masih kecil. 19 tahun kemudian, hidup keduanya berubah drastis.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Seorang guru dari dua bersaudara ini menceritakan, mereka selalu berusaha memperbaiki semu masalah kelistrikan dan elektronik di sekolah.
Sohna dan Mohna mengikuti hasrat mereka ini dan mendapatkan gelar diploma di bidang teknik elektro.
Pada usia 19 tahun, si kembar siam ini tiba-tiba bekerja di Punjab State Power Corporation Limited (PSPCL).
Baca juga: Kisah Kembar Siam Dua Individu Dalam Satu Tubuh, Dulu Disarankan Operasi Pemisahan, Kini Jadi Guru
Baca juga: Bayi Kembar Siam Lahir dengan Kondisi Langka, Dua Kepala dan Satu Badan, Sang Ibu Sedih dan Pingsan
Ini adalah pekerjaan impian kedua saudara ini.
PSCPL memperkerjakan kembar siam ini untuk menjaga peralatan listrik di ruang kendali pasokan perusahaan.
Keduanya menerima gaji masing-masing 10.000 rupee (lebih dari Rp 1,8 juta) per bulan.
Tidak hanya itu, kedua bersaudara ini juga dijemput oleh Palang Merah setempat setiap hari dari tempat kerja.
Direktur perusahaan PSPCL mengatakan, mereka bertemu dengan 2 saudara ini dan mengenali bakat mereka selama kunjungan di tempat pelatihan mereka.
Venu Parsad, CEO PSPCL mengatakan, pihaknya melihat Sohna dan Mohna memiliki kemampan untuk memahami teknologi dan pekerjaan dengan baik.

“Oleh karena itu, kami memutuskan untuk merekrut mereka sesuai dengan kuota penyandang disabilitas karena alasan belas kasih.” Katanya.
“Ini pekerjaan impian kami.” Kata Sohna. “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Punjab karena mengakui bakat kami. Kami akan bekerja keras dengan ketulusan dan dedikasi penuh.” Katanya.
Sementara itu, Mohna mengatakan, mereka sangat berterima kasih kepada Asosiasi Amal Pingalwara karena telah membesarkan, mendidik dan membantu mereka menjadi lebih mandiri.
“Kami semua sangat bangga melihat Sohna dan Mohna memiliki pekerjaan tetap.” Kata Inderjit Kaur, presiden Asosiasi Amal Pingalwara, India.
(Yui/tribun-medan.com)