SOSOK Tato Juliadin Hidayawan, Kepala Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan,Pegang Prinsip Tanggungjawab

Tak banyak yang tahu, Tato ternyata sempat berkeinginan untuk menjadi seorang tentara saat duduk di bangku sekolah.

Editor: Ayu Prasandi
HO
Tato Juliadin Hidayawan 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kegigihan dan kedisplinan yang diterapkan Tato Juliadin Hidayawan sejak muda, kini membuat dirinya dapat merasakan kenyamanan dalam bekerja. 

Saat ini, Tato diberi amanah untuk menjadi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan yang sebelumnya juga sempat menjadi Atase Imigrasi di KBRI Beijing China pada tahun 2017-2021.

Saat di Beijing China, Tato bertugas dalam pemberian visa dan izin tinggal yang dilaksanakan di perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri.

Baca juga: MALAM-MALAM Petugas Gabungan Razia Warga Binaan Kelas I Labuhan Deli, 39 Handphone Direndam

Diceritakan Tato, dalam merintis karirnya hingga seperti ini bukanlah hal yang mudah.

Begitu banyak proses yang ia lalui hingga akhirnya bisa menjadi panutan karyawannya. 

"Dalam menjalani sesuatu itu dicoba saja, bisa atau enggaknya itu urusan belakangan. Kalau memang seandainya ada kesempatan, ya harus dipergunakan sebaik mungkin. Sepanjang kita yakin itu mengikuti aturan, ya maju aja," ungkap Tato, Jumat (28/1/2022).

Prinsip ini ternyata sudah Tato terapkan sejak duduk di bangku sekolah hingga dirinya menantang diri untuk mengikuti tes untuk menjadi abdi negara. 

Tak banyak yang tahu, Tato ternyata sempat berkeinginan untuk menjadi seorang tentara saat duduk di bangku sekolah.

Namun, melihat sang ayah yang bekerja juga di wilayah Kemenkumham, dirinya terinspirasi untuk mengikuti jejak ayahnya.

Hingga saat ini, sosok sang ayah berpengaruh besar dalam perjalanan karir Tato. Didikan masa kecil yang tegas dari sang ayah, membuat Tato tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab.

"Ayah saya itu tegas terutama untuk kedisplinan dan tanggung jawab terhadap keluarga. Waktu kita kecil itu masing-masing sudah punya tanggung jawab. Tiap hari Minggu, pembantu itu gak ada tapi kita bagi tugas, misalnya saya bagian mencuci mobil," kenangnya. 

Baca juga: INILAH Nama 6 Provinsi Akan Terbentuk di Papua, Tahun 2022 Ini Dibahas Rancangan Undang-Undangnya

"Ayah juga disiplinkan kita untuk beribadah dengan salat lima waktu, dan tiap Jumat kita itu ngumpul untuk mengaji bersama," lanjutnya.

Di sisi lain, Tato juga mengikuti prinsip sang ayah untuk selalu membantu orang lain selagi mampu.

"Kalau memang bisa bantu ya kita bantu tapi kalau memang tidak bisa membantu, jangan menyusahkan orang lain," sebutnya.

Selama 22 tahun berkarir, Tato juga menerapkan lingkungan kerja yang sehat namun tetap berada dalam aturan. Ia bahkan tak sungkan untuk berkomunikasi dengan para pegawainya layaknya seorang teman. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved