SOSOK Tato Juliadin Hidayawan, Kepala Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan,Pegang Prinsip Tanggungjawab

Tak banyak yang tahu, Tato ternyata sempat berkeinginan untuk menjadi seorang tentara saat duduk di bangku sekolah.

Editor: Ayu Prasandi
HO
Tato Juliadin Hidayawan 

"Saya tidak pernah membatasi antara pegawai saya. Saya bilang mereka jika kapanpun mereka bisa datang ruangan saya dan mengobrol dengan saya, curhat masalahnya apa.

Saya sebisa mungkin dekat dengan mereka. Saya juga sering nongkrong di bawah sampai ditanya pegawai kenapa saya disitu, ya saya bilang 'kenapa rupanya?'," cerita Tato.

"Bagi saya ini hanya jabatan saja karena tidak selamanya saya pegang jabatan di Medan. Alhamdulillah saya terbuka dengan Kabid ataupun Kasi. Ya mereka juga jadinya terbuka sama saya dan beradaptasi sehingga bicara jadi enak.

Kalau rapat ya serius, tapi selesai rapat udah enak. Kerja kita bawa enak aja tapi tetap ikuti aturan," lanjutnya.

Namun, sebelum dirinya bekerja sebagai abdi negara, Tato sempat kesana-kemari untuk melempar lamaran kerja.

Hal itu terjadi saat dirinya baru saja menyelesaikan studinya di perguruan tinggi hingga akhirnya dia sempat kerja serabutan dan ikut kesana-kemari agar mendapat gaji. 

Hal tersebut akhirnya menjadi kenangan berkesan bagi Tato agar menjadi pengingat dirinya untuk selalu bekerja keras dan tak mudah menyerah.

Baca juga: Gadis Ini Alami Prosesi Pengusiran Setan oleh Pendeta karena Tato di Sekujur Tubuhnya

Bersepeda Untuk Kebugaran Tubuh

Selama berpindah-pindah kota untuk penempatan kerja, ternyata ada satu hobi yang selalu dijalani Tato yakni bersepeda. Bahkan kebiasaan bersepedanya ini sudah menjadi kebutuhan setiap akhir pekan. 

Diceritakan Tato, hobinya bersepeda ini sudah ia tekuni sejak 2011 dengan alasan awal sebagai perbaikan kesehatan.

Hal ini bermula saat hobi kuliner Tato ternyata berpengaruh terhadap kesehatannya sehingga mau tak mau Tato harus aktif berolahraga.

"Saya mulai bersepeda yang awal-awalnya itu hanya 5km, 10km kemudian seminggu bisa 3-4 kali blusukan keluar masuk kampung. Gak sampai sembilan bulan, berat saya susut dan Alhamdulillah semua cek darah sudah bagus semua," ujarnya.

Selain mendapatkan rezeki kesehatan yang baik, ternyata bersepeda mengeratkan Tato dengan para pegawainya. 

Hal ini menjadi cara Tato untuk dapat berkomunikasi dengan baik mengenai permasalahan yang terjadi dan mendapatkan solusi terbaik.

"Kita senang-senang saja keluar masuk hutan akhirnya mereka terbuka dengan permasalahannya dan kita selesaikan saat itu juga. Mungkin kalau di kantor kan agak gak enakan, tapi kalau di luar kantor itu sudah bebas dan masalah juga akhirnya selesai disana. Kemudian kawan-kawan juga banyak dari instansi lain," ucapnya.

Baca juga: MALAM-MALAM Petugas Gabungan Razia Warga Binaan Kelas I Labuhan Deli, 39 Handphone Direndam

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved