Dugaan Cari Duit dari Pandemi
Rencana Pasien Covid-19 Mau Diduitkan RSUD Amri Tambunan, DPRD Bereaksi Keras: Darimana Dasarnya
RSUD Amri Tambunan berencana menduitkan pasien Covid-19 dengan layanan bernama Telemedicine. Padahal program yang sama di Kemenkes tidak bayar
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Direktur RSUD Amri Tambunan, dr Hanif Fahri SpKJ menerbitkan Surat Keputusan (SK) untuk menduitkan pasien Covid-19 dengan layanan Telemedicine.
Padahal, program yang sama yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sama sekali tidak berbayar alias gratis.
Tak pelak, rencana RSUD Amri Tambunan ini disoroti masyarakat.
Masyarakat menilai, Direktur RSUD Amri Tambunan hendak menjadikan situasi pandemi sebagai 'ladang' bisnis.
Baca juga: Soal Dugaan Cari Untung dari Pandemi, Direktur RSUD Amri Tambunan Kepanasan, Bupati Kecolongan
Bahkan, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan tidak tahu soal rencana Hanif.
Ashari Tambunan kecolongan dengan kebijakan yang dianggap bertentangan dengan aturan pemerintah ini.
Terkait rencana RSUD Amri Tambunan menduitkan pasien Covid-19 turut dikritisi Ketua Komisi IV DPRD Deliserdang, dr Thomas darwin.
dr Thomas Darwin mengatakan, apa yang dibuat Direktur RSUD Amri Tambunan itu tidak tepat.
"Mana boleh ada bayar-bayaran, karena covid ini sudah ditanggung negara biayanya," kata Thomas, Sabtu (12/2/2022).
Baca juga: Diduga Cari Untung dari Covid-19, RSUD Amri Tambunan Patok Tarif Berbayar untuk Layanan Covid
Thomas pun mengecam keras rencana diduga akal-akalan manajamen RSUD Amri Tambunan ini.
Menurut Thomas, tidak seharusnya pasien Covid-19 diduitkan.
"Kami bisa panggil nanti manajemen RSUD Amri Tambunan ini, kenapa pula bisa bayar. Dari mana pula dasarnya berbayar," kata Thomas.
Ia mengatakan, sudah semestinya RSUD Amri Tambunan, yang merupakan rumah sakit pemerintah meringankan beban masyarakat.
Bukan justru senaliknya, dan hendak berencana menduitkan pasien lewat program yang dibuat.
Baca juga: KEPALA BNN Deliserdang Baru Tahu Anggotanya Tidak Lakukan SOP Pemeriksaan Urine
"Harusnya yang positif covid itu bisa dilayani dengan sebaik mungkin, jangan mengenakan tarif bayaran apapun. Kalau sudah sembuh tidak menularkan ke orang lain. Kita baru tahu ini ada informasi bayar-bayar," kata dr Thomas.
Sementara itu, Direktur RSUD Amri Tambunan, dr Hanif Fahri SpKJ makin mencak-mencak ketika rencana menduitkan pasien ini diberitakan.
Dia berkali-kali mengirimkan pesan lewat What'sApp dengan nada ketus.(dra/tribun-medan.com)