Demo Sopir Angkot di Binjai: Ada Trayek Ilegal Masuk Tanpa Pengawasan, Minta Ketegasan Walikota

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Puluhan sopir angkot geruduk Kantor Balai Kota Binjai, Jalan Sudirman, Kamis (24/2/2022).

Kedatangan puluhan sopir angkutan datang untuk menyampaikan aspirasi kepada Wali Kota Binjai Amir Hamzah.

Lantaran, para supir angkutan sudah tidak lagi mendapatkan kesejahteraan mengangkut penumpang di Kota Binjai.

Menurut mereka, adanya trayek ilegal masuk ke Kota Binjai mengangkut penumpang.

Juru Bicara (Jubir) Sotarduga Simanjuntak mengatakan, selama ini pejabat Pemko Binjai tidak melakukan pengawasan dan kontrol terhadap angkutan umum pengangkut orang masuk.

"Ini adalah aksi spontanitas dari kami para sopir. Adanya armada pengangkut penumpang masuk ke Kota Binjai dengan begitu saja tanpa adanya pengawasan oleh pemerintah Kota Binjai," kata dia, saat ditemui di depan Kantor Balai Kota.

Masuknya Armada Rahayu 120 V tujuan Binjai - Lubuk Pakam, kata dia memberatkan penghasilan para sopir yang ada di Kota Binjai.

Selama ini, pihaknya sudah menyurati Pemko Binjai dan dinas terkait masuknya angkutan ilegal, namun tidak mendapat respons.

"Kami sudah melakukan semua prosedur, semua instansi sudah kami kirimkan surat, tapi keadilan tidak dapat," ungkap dia.

Baca juga: RESMI Berstatus Tersangka, Kuasa Hukum Indra Kenz Malah Bilang Hoaks| Begini Nasib Crazy Rich Medan

Baca juga: PRODUSEN TEMPE di Serdangbedagai Keluhkan Harga Kedelai Melambung Hingga Buat Harga Ikut Naik!

Desember lalu, para sopir sudah menyurati Wali Kota Binjai Amir Hamzah, untuk bertemu membicarakan ham ini.

Akan tetapi, kata dia, Walikota Amir Hamzah tidak menanggapi keluhan para supir.

Untuk itu, pihaknya berunjuk rasa di depan Kantor Balai Kota, guna bertemu dengan Amir Hamzah.

"Sekarang mau minta kepada Bapak Walikota. Desember kemarin sudah melayangkan surat untuk bertemu menyampaikan keluhan," jelasnya.

Ia mengatakan, sudah setahun lebih lamanya angkot dari luar Kota Binjai masuk, mengangkut penumpang.

Karena hal itu, para sopir angkot di Kota Binjai tidak lagi bisa menafkahi keluarga.