Perang Rusia Ukraina
Rusia Dipuji, tapi China Tegas Bantu Ukraina, Donald Trump Memihak Putin
China menyatakan sikap tegasnya membantu Ukraina yang tengah berkonflik preang dengan Rusia . . .
TRIBUN-MEDAN.com - China menyatakan sikap tegasnya membantu Ukraina yang tengah berkonflik preang dengan Rusia.
Palang Merah China akan memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina secepatnya.
Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Senin (7/3/2022), seraya memuji persahabatan negaranya dengan Rusia yang solid.
Baca juga: CARA Alami Redakan Batuk Flu, Ramuan dr Zaidul Akbar juga Menyehatkan Tubuh, Mudah Membuatnya
Namun China menolak untuk mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, atau menyebutnya sebagai invasi, sambil meminta negara-negara Barat untuk menghormati masalah keamanan sah" Rusia.
Baca juga: Ngakunya Polisi Pangkat Komjen Imingi Bantuan Investasi 20 Miliar, Tipu Seorang Direktur Wanita
Wang menyebutkan, penyebab "situasi Ukraina" adalah "kompleks" dan tidak terjadi dalam semalam.
"Memecahkan masalah kompleks membutuhkan ketenangan dan rasionalitas dibanding menambahkan bahan bakar ke api dan meningkatkan kontradiksi," katanya dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan tahunan Parlemen China, seperti dikutip Reuters.
Baca juga: TERNYATA Artis Thailand Tangmo Nida Bukan Terpeleset, Terungkap Video Jatuh ke Air dan Meninggal
China bersedia untuk terus melakukan upayanya sendiri untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan.
Palang Merah China akan "sesegera mungkin" memberikan sejumlah bantuan ke Ukraina, menurut Wang, tanpa memberikan perincian.
Dan, Wang menegaskan, persahabatan antara China dan Rusia adalah "kokoh" dan prospek kerjasama kedua negara ke depan cerah.
"Seburuk apapun situasi internasional, baik China maupun Rusia akan mempertahankan tekad strategis mereka dan terus mendorong kemitraan koordinasi strategis yang komprehensif di era baru," jelasnya.
Baca juga: CARA Alami Redakan Batuk Flu, Ramuan dr Zaidul Akbar juga Menyehatkan Tubuh, Mudah Membuatnya
Baca juga: KABAR GEMBIRA untuk PNS/ASN, Kemendagri Setuju Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP)
Rusia Bocorkan Daftar Negara Tak Bersahabat
Federasi Rusia menerbitkan daftar resmi negara atau wilayah yang dianggap 'tidak bersahabat' dengannya.
Daftar negara 'tidak bersahabat' tersebut diterbitkan di situs web pemerintah Rusia pada Senin (7/3/2022), dikutip dari The Jerusalem Post.
Di mana warga negara dan perusahaannya harus mengajukan izin khusus untuk berurusan dengan entitas asing yang masuk daftar "tidak bersahabat" tersebut.
Negara dan wilayah yang dianggap "tidak bersahabat" tersebut yaitu:
Australia,
Albania,
Andorra,
Inggris Raya,
Jersey,
Anguilla,
Kepulauan Virgin Britania Raya,
Gibraltar,
Negara anggota Uni Eropa,
Islandia,
Kanada,
Liechtenstein,
Mikronesia,
Monaco,
Selandia Baru,
Norwegia,
Republik Korea (Korsel),
San Marino,
Makedonia Utara,
Singapura,
Amerika Serikat,
Taiwan,
Ukraina,
Montenegro,
Swiss,
Jepang.
Rusia cantumkan Taiwan sebagai bagian dari China.
Daftar tersebut dirilis setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan keputusan (undang-undang) untuk memastikan stabilitas keuangan Federasi Rusia dan langkah-langkah ekonomi.
Sementara Indonesia dan Israel yang ikut mendukung Resolusi PBB tidak masuk dalam daftar negara 'tidak bersahabat'.
Israel mengambil peran mediasi
Setelah berkoordinasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, temui Presiden Vladimir Putin di Rusia.
Bennett terbang ke Moskow pada hari Sabtu (5/3/2022) waktu setempat, dan bertemu langsung dengan Vladimir Putin selama tiga jam, demikain dilaporkan AP News.
Setelah pertemuannya dengan Vladimir Putin, Bennett kemudian berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Setelah itu, Bennett kemudian terbang ke Jerman untuk menemui Kanselir Olaf Scholz.
Bennett mendarat di Israel pada Minggu (6/3/2022) pagi dan diperkirakan akan mengadakan rapat kabinetnya untuk pertemuan mingguan di kemudian hari.
Perjalanan Bennett adalah upaya diplomasi terbaru dalam krisis Rusia-Ukraina.
Israel adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan kerja yang baik dengan Rusia dan Ukraina.
Israel telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, tetapi juga mempertahankan hubungan dengan Moskow untuk memastikan pesawat tempur Israel dan Rusia tidak terlibat konflik di negara tetangga Suriah.
Lebih lanjut, Ukraina masih tetap berupaya mempertahankan kota Meriupol dan Chernihiv.
"Operasi pertahanan sedang berlangsung di wilayah Donetsk timur Ukraina," kata staf umum angkatan bersenjata negara itu Minggu dalam pembaruan operasional terbarunya.
"Upaya utama difokuskan pada mempertahankan kota Mariupol dan menimbulkan kerusakan akibat tembakan pada kekuatan musuh yang luar biasa," kata militer Ukraina.
Angkatan Bersenjata Ukraina juga menghentikan pergeakan musuh yang mencoba maju menuju wilayah Dnipropetrovsk dari Balakliya.
"Sementara, sebuah operasi untuk mempertahankan kota utara Chernihiv sedang berlangsung di wilayah Siverskyi," kata militer Ukraina.
"Di daerah Mykolayiv selatan, penangkapan sejumlah besar peralatan lapis baja dan mobil musuh sedang direncanakan dan direalisasikan," demikian laporan militer Ukraina yang dilansir dari CNN.
Trump Berada di Pihak Putin
Menurut analis dari CNN John Harwood, Presiden AS ke-45 Donald Trump telah berada di pihak Putin dalam perjuangan panjang Ukraina melawan serangan Rusia.
Hal itu terlihat dari bagaimana hubungan Trump dan Putin, juga pujian "jenius" dari mantan pemimpin AS baru-baru ini untuk serangan Rusia ke Ukraina.
Sejak karir politiknya dimulai, Trump memang telah mendukung Putin dengan cara yang berhubungan langsung pada upaya Rusia untuk menaklukkan negara itu.
Baca juga: BERITA Man United: Marcus Rashford Niat Hengkang dari Setan Merah Setelah Dibantai M City
Baca juga: CARA Alami Redakan Batuk Flu, Ramuan dr Zaidul Akbar juga Menyehatkan Tubuh, Mudah Membuatnya
Artikel ini dikutip dari kontan.co.id/tribun-medan.com/ tribunnews.com)
Rusia Dipuji, tapi China Tegas Bantu Ukraina, Donald Trump Memihak Putin
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pertemuan-Presiden-Rusia-Vladimir-Putin-dan-Menlu-China-Wang-Yi-25-May-2017.jpg)