Berita Sumut
Kasus Covid-19 Masih Ditemukan di Sejumlah Sekolah, 58 SMA Sederajat Lakukan Pembelajaran Jarak Jauh
Kasus aktif Covid-19 masih ditemukan di sejumlah sekolah yang ada di beberpaa daerah, khususnya di Kota Medan
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Sebanyak 58 SMA/SMK dan SLB di Sumatera Utara masih melalukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena masih ditemukan kasus aktif di lingkungan sekolah.
Jumlah ini menurun drastis dari sebelumnya pada 19 Februari 2022 lalu tercatat 345 sekolah menghentikan pembelajaran tatap muka.
"Per hari ini tercatat ada 58 sekolah yang masih PJJ, selebihnya sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka terbatas," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Sumut, Lasro Marbun, Rabu (16/3/2022).
Lasro mengatakan dari 58 sekolah tersebut, terdapat kasus suspek 10 orang dan probable lima orang.
Baca juga: GEJALA Deltacron, Covid-19 Bermutasi Lagi, Kombinasi Omicron dan Delta yang Perlu Diwaspadai
Sementara untuk kasus aktif sebanyak 174 kasus.
"Kita mengimbau sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat supaya tidak terjadi peningkatan angka kasus," katanya.
Menurut Lasro, secara grafik terjadi penurunan angka kasus yang terjadi di sekolah. Untuk itu ia berharap pihak sekolah dapat terus menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah siswa-siswi.
"Memang ada penurunan, karena kemarin kita sempat ratusan angka kasus per hari. Untuk itu keadaan ini harus dipertahankan dan kita berharap kerjasama semua pihak," katanya.
Baca juga: Polsek Prapat Janji Polres Asahan Capai 114 Suntikan Vaksinasi Covid-19 di Balai Desa Sei Silau Tua
Lasro mengatakan sekolah wajib menyediakan persediaan prokes secara sederhana seperti masker, disinfektan dan hand sanitizer. Apabila ada siswa-siswi ataupun guru yang datang ke sekolah tanpa masker sekolah wajib menyediakan masker.
"Peserta didik wajib diatur pada saat masuk gerbang dan keluar masuk pintu kamar pembelajaran supaya tidak berkerumun," katanya.
Ia juga meminta guru kelas dan guru mata pelajaran dijadikan sebagai supervisor lapangan, yakni yang bertugas untuk memperhatikan peserta didik dalam kondisi sehat atau tidak.
"Kalau demikian segera ambil tindakan, laporkan, dan sekolah supaya menghubungi faskes terdekat untuk melakukan pemeriksaan atau peserta didik bersangkutan disuruh pulang," ucapnya.
Baca juga: Warga Serbu Gebyar Vaksinasi Covid-19 di GOR Polres Tanjung Balai
Apabila hasil tes siswa-siswi positif baik antigen ataupun swab PCR, terang Lasro, sekolah harus ditutup dan ruangan sekolah, langsung disinfektan.
"Sekolah harus evaluasi lima hari kerja, atau tujuh hari kalender tentang keadaan peserta didik atau guru yang terkonfirmasi positif, apabila sudah bagus buka lagi sekolah tetap dengan prosedur pertama tadi. Nah yang ketujuh koordinasi komunikasi dengan faskes terdekat seperti puskesmas ataupun puskesmas pembantu," pungkasnya.
Sementara itu berdasarkan data Satgas Covid-19 Sumut pada 15 Maret 2022 terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 318 orang.
Dengan total kasus akumulasi menjadi 152.670 kasus.
Untuk kasus kematian bertambah enam jiwa, totalnya menjadi 3.124 orang. Dengan penambahan tersebut, maka saat ini terdapat 11.292 kasus aktif atau pasien yang tengah menjalani perawatan dan isolasi.
Sementara untuk kasus sembuh sebanyak 1.181 pasien dengan total akumulasi menjadi 138.254 kasus sembuh.(cr14/tribun-medan.com)