Berita Tokoh
Deretan Pecatur Berdarah Batak yang Miliki Segudang Prestasi Hingga Meraih Gelar Grandmaster
Terdapat deretan putra-putri Batak yang berhasil meraih gelar Grandmaster dan memiliki segudang prestasi yang membanggakan.
Penulis: Tria Rizki |
Walaupun dia seorang tunarungu tak menjadi hambatan baginya bersaing dalam bidang catur, hingga dia berhasil mendapatkan gelar Grandmaster.
Awal Baris mengenal catur saat berusia 14 tahun, dia terus mengasah kemampuannya hingga di tahun 1981 dia berhasil menjadi juara kedua dalam kejuaraan Provinsi Sumatera Utara.
Cerdas sudah aktif dalam dunia catur sejak tahun 80-an sekitar tahun 1983 sebagai anggota regu Kota Medan yang ikut serta dalam Kejuaraan Kota Asia di Hongkong, dan dia tak pernah absen dari even-even catur penting Indonesia.
Dalam setahun kemudian, dia berhasil mendapatkan gelar dan tahun 2002 Cerdas juga berhasil mendapatkan Juara Nasional dengan mendapatkan Hamzah Haz Terbuka di Jakarta.
Cerdas juga memenangkan juara kedua di Turnamen Wismilak, dia berhasil memenangkan medali emas untuk papan ketiga setelah mengumpulkan 8,5 angka dari 10 partai sehingga mendapatkan gelar Grandmaster (GM) tahun 2002.
Selama periode tersebut, Cerdas rutin dalam membela Indonesia di ajang Chess Olympiad dengan peak FIDE rating 2479.
Aktivitasnya di bidang catur pernah terhenti setelah mengikuti kejuaraan di luar daerah tahun 2003, sesuai dengan pengakuannya dalam kejuaraan tersebut ada seseorang yang memberinya minuman saat pertandingan berlangsung.
Selama delapan tahun dia sakit sehingga dia tidak dapat mengikuti berbagai even-even kejuaraan pada catur.
3. Chelsie Monica Ignesias Sihite
Chelsie Monica Ignesias Sihite, SE lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur (2 November 1995), adalah seorang pemain catur putri yang mendapat gelar Woman International Master atau Master Internasional Wanita.
Awal Chelsie mengenal catur dari ayahnya yang sering bermain catur sejak kanak-kanak dan dia menekuni bidang catur secara profesional dan tahun 2003 mulai mengikuti berbagai perlombaan catur tingkat daerah.
Chelsie berhasil mendapatkan Juara dua pada ASEAN Age Group Chess Championship di Muangthai tahun 2005, Juara dua pada 6th World School Chess Festival di Singapura, dan Juara dua ASEAN Age Group Chess Championship di Indonesia tahun 2006.
Berkat prestasinya, dia mendapatkan beasiswa di Sekolah Catur Utut Adianto, Bekasi.
Selang dua tahun kemudian, dia berhasil mendapatkan Juara World School Chess Championship di Singapura tahun 2008, Juara ASEAN Age Group Girl Under-16 di Filipina, dan Juara satu Turnamen Catur Piala Gubernur Chelyabinsk, Rusia tahun 2011.
Pada World Junior Chess Championship 2012 Girls Under 20 di Yunani, Chelsie yang turun sebagai unggulan 24 dengan rating 2162 tampil dengan finis pada urutan kedelapan dengan poin 8,5/13 dan rating performance 2319.