Rusia vs Ukraina
Tolak Perjanjian Damai, Perkara di Ukraina Belum Kelar, Rusia Sudah Memanas dengan Negara Asia Ini
Rusia memberikan tanggapan keras terhadap Jepang karena turut menjatuhkan sanksi atas operasi militer khusus Moskow di Ukraina.
"Yang secara sadar memilih untuk mendukung kebijakan anti-Rusia daripada mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan dan hubungan bertetangga," tambah badan Rusia, diwartawakan Intisari.
Rusia dan Jepang tidak menandatangani perjanjian damai setelah Perang Dunia II karena kedua belah pihak mengklaim kedaulatan atas empat pulau tersebut.
Menurut TASS, Jepang sebelumnya telah memperkenalkan sejumlah paket sanksi terhadap Rusia terkait situasi di Ukraina.
Sebanyak 300 produk telah dilarang diekspor ke Rusia, termasuk semikonduktor, peralatan keselamatan dan transportasi penerbangan, kendaraan komunikasi, produk militer, termasuk senjata, perangkat lunak, dan peralatan penyaringan minyak.
Pembatasan tersebut berlaku untuk 49 perusahaan dan organisasi di Rusia, termasuk Rosoboronexport, Rostech, badan keamanan federal FSB dan dinas intelijen asing SVR.
Jepang telah membekukan aset sejumlah bank seperti Otkrytie, Novikombank, Sovcombank, VTB, Rossiya Bank, Promsvyazbank dan VEB.RF.
Selain itu, pembatasan pribadi diberlakukan pada para pemimpin Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin dan sejumlah pengusaha Rusia.
Baca juga: TERUNGKAP 4 Senjata Nuklir Rusia Paling Mematikan di Dunia, Satu Rudal Bisa Bikin Satu Negara Punah
Baca juga: DERETAN Rudal Nuklir Rusia Bisa Bikin Kiamat, Penampakan di Dasar Laut Ini yang Paling Dhahsyat
Potensi Perang Nuklir dengan Jepang
Sebelumnya, pengamat mengatakan perang nuklir oleh Rusia bisa saja terjadi dengan negara Asia ini.
Melansir Daily Star, Seorang ahli militer Rusia, Sergei Marzhetsky, mengklaim bahwa Jepang akan memantau invasi mereka ke Ukraina.
Lalu, memutuskan apakah akan merebut Kepulauan Kuril yang disengketakan sebuah keputusan yang dia klaim dapat mengakibatkan perang nuklir.
Menurut pakar militer Rusia, mengatakan obsesi Jepang atas pulau Kuril yang disengketakan.
Bisa menjadi pemicu perang nuklir terjadi.
Rusia dan Jepang telah lama berdebat tentang kedaulatan pulau-pulau terpencil.
Sementara, Sergei Marzhetsky percaya bahwa Jepang mungkin mengamati bagaimana Rusia muncul dari invasinya ke Ukraina untuk melihat apakah ia dapat 'membangun kendali'.
Sejumlah bangunan cantik di Kepulauan Kuril yang sudah lama disengketakan Rusia dan Jepang. (danelis.ru)
Berbicara kepada surat kabar Rusia Pravda, Marzhetsky berpendapat bahwa Jepang mungkin mencoba untuk merebut Kepulauan Kuril sementara Rusia disibukkan dengan invasi berdarah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/putin-marah.jpg)