TRIBUNWIKI
DERETAN Komposer Berdarah Batak Berprestasi, Ada yang Mendapatkan Gelar Komponis Nasional Indonesia
Selain itu putra Batak juga banyak menciptakan lagu daerah khususnya Lagu Batak yang mengharumkan Tanah Batak.
Penulis: Tria Rizki | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN – Komponis atau sering disebut Komposer merupakan orang yang menciptakan hasil karya musik instrumental.
Terdapat deretan komponis putra Batak yang miliki segudang prestasi melalui karya lagu perjuangan yang selalu dinyanyikan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme dan patriotisme warga negara.
Selain itu putra Batak juga banyak menciptakan lagu daerah khususnya Lagu Batak yang mengharumkan Tanah Batak hingga mendapatkan gelar Komponis Nasional Indonesia.
Baca juga: DAFTAR Lengkap Marga Batak Karo dan 7 Tradisi Khas Pernikahannya
Berikut Tribun Medan suguhkan deretan composer asal Batak yang miliki segudang prestasi yang membanggakan Indonesia :
1. Alfred Simanjuntak
Alfred Simanjuntak atau sering disapa Pak Siman lahir di Parlombuan, Tapanuli Utara (20 September 1920), adalah pencipta lagu Indonesia yang berasal dari Batak Toba.
Namanya cukup popular oleh masyarakat Indonesia, karena melalui lagu ciptaannya yang berjudul Bangun Pemudi Pemuda sejak tahu 1934 hingga saat ini.
Pak Siman menguasai banyak Bahasa selain Bahasa Indonesia, yaitu Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Belanda, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, dan Bahasa Jepang.
Pak Siman alumni dari sekolah Holland Indische School tahun 1928 dan melanjutkan ke sekolah Hollands Inlandsche Kweek School (HIKS) Surakarta tahun 1941.
Setelah lulus, dia mengajar di Shakelschool (Sekolah Rakyat) di Kutoarjo, Madiun, dan Semarang tahun 1943.
Dia memiliki kemampuan dalam bermain berbagai alat musik seperti organ, piano, biola dan gitar sehingga dia pernah mengajar menjadi guru menyanyi Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia.
Dalam enam tahun kemudian, Pak Siman pernah menjadi Wartawan Surat Kabar Soember, Jakarta dan Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia tahun 1950.
Dia melanjutkan Pendidikan ke Universitas Indonesia fakultas sastra dan selang empat tahun kemudian dia melanjutkan pendidikannya dalam tiga kampus bersamaan diantaranya Rijksuniversiteit Utrecht, Leidse Universiteit Leiden, Stedelijke Universiteit Amsterdam, Belanda.
Selain itu Pak Siman pernah menjadi Penggagas dan Pendiri Yayasan Musik Gereja dan Pemrakasa serta sebagai Juri Tetap Pesparani (Pesta Paduan Suara Gerejani) tahun 1985.
Dia telah menciptakan lebih dari 42 lagu perjuanagan dan rohani seperti lagu nasional berjudul Bangun Pemuda-Pemudi, Di Manakah Tanah Airku, Indonesia Bersatulah, Kami Berjanjilah, Negara Pancasila, dan Selamatkan Terumbu Karang.