TRIBUNWIKI

DERETAN Komposer Berdarah Batak Berprestasi, Ada yang Mendapatkan Gelar Komponis Nasional Indonesia

Selain itu putra Batak juga banyak menciptakan lagu daerah khususnya Lagu Batak yang mengharumkan Tanah Batak.

Penulis: Tria Rizki | Editor: Ayu Prasandi
HO
Kolase Komposer Berprestasi Asal Batak 

Dia telah menciptakan musik untuk piano tunggal seperti Capung Kecimpung di Cikapundung, Rondino Capriccioso, 2 Sonata’s, Petruk, Gareng dan Bagong, Rabanara dances, Spielstuck, Puisi Bagor, Kesan langar, Sampaniara no.1, dan 6 variasi sriwijaya.

Selain itu Amir juga menciptakan Bongkok’s Bamboo-flute, Indihyang, Bali-dance of the river , Berceuse, Suite Villageoise, Ole melojo-lojo, Variasi Es Lilin, dan Maswika Lily.

Amir juga menciptakan musik untuk piano dan biola yaitu Clair de Lune dan himne perjuangan ABRI yaitu Andhika Bhayangkari.

Dia meninggal dunia pada tanggal 10 Februari 2010 di Medan, Sumatera Utara.

Baca juga: Deretan Artis yang Menikah dengan Suku Batak Hingga Tampil Mempesona Mengenakan Pakaian Adat Batak

3. Cornel Simanjuntak

Kondisi rumah kediaman Cornel Simanjuntak yang berlokasi di Jalan Tambunan, Kelurahan Tong Marimbun, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematangsiantar, Kamis (11/3/2021) siang.
Kondisi rumah kediaman Cornel Simanjuntak yang berlokasi di Jalan Tambunan, Kelurahan Tong Marimbun, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematangsiantar, Kamis (11/3/2021) siang. (Tribun Medan/Alija)

Cornel Simanjuntak lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara (1921), adalah seorabng pencipta lagu-lagu heroic dan patriotik Indonesia yang berasal dari Batak Toba.

Cornel berasal dari keluarga pensiunan Polri yang pernah menjadi guru di Magelang dan Jakarta, dan kemudian pindah ke kantor Kebudayaan Jepang.

Cornel alumni dari Hollandsch-Inlandsche School (HIS) St. Fransiscus Medan tahun 1937 dan Hollandsch Inlandsche Kweekschool (HIK) Xaverius College Muntilan tahun 1942.

Setelah lulus, dia memulai karirnya dengan menjadi guru di Magelang, lalu pindah ke Jakarta hingga beralih profesi dengan Kantor Kebudayaan Jepang.

Dia telah menciptakan lagu-lagu yang heroic dan patriotik, diantaranya Tanah Tumpah Darah, Maju Tak Gentar, Pada Pahlawan, Teguh Kukuh Berlapis Baja, Indonesia Tetap Merdeka.

Pada lagu yang berjudul Maju Tak Gentar ini berhasil menyulut psikologi pejuang Front Tentara Pelajar Yogyakarta.

Dia meninggal tahun 1946 karena penyakit kronis Tuberkulosis (TBC) saat mengikuti pertempuran melawan Belanda di Tanah Tinggi, Jakarta. 

4. Djaga Depari

Djaga Sembiring Depari lahir di Seberaya, Karo (5 Mei 1922), adalah seorang komponis nasional Indonesia yang berasal dari Batak Karo.

Dia telah menciptkan lagu-lagu dalam kemerdekaan Indonesia, diantaranya Erkata Bedil, Sora Mido, Piso Surit, I Juma-Juma I Padang Sambo, Pio-Pio, dan USDEK (Undang-Undang Dasar 1945-Sosialisme Indonesia-Demokrasi Terpimpin-Ekonomi Terpimpin-Kepribadian Nasional).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved