Perang Rusia Ukraina
PEMBANTAIAN di Bucha, Mayat Berserakan di Jalan, Tangan Diikat Kepala Dieksekusi dari Belakang
Wali Kota Bucha, Anatoly Fedoruk, mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa semua dari 20 orang yang tewas ditembak di bagian belakang kepala.
TRIBUN-MEDAN.COM - Pemandangan mengerikan terlihat di kota-kota satelit Kyiv yang ditinggalkan pasukan Rusia.
Pasukan Rusia yang menderita kekalahan mengerikan terpaksa mundur dari kota-kota satelit Kyiv seperti Irpin, Bucha dan Hostomel.
Kota-kota satelit ini mengalami pengepungan dan pengeboman siang dan malam agar pasukan Rusia bisa menguasai Kyiv sejak Invasi Rusia atau Perang Putin 24 Februari 2022.
Namun hingga ditarik mundur pasukan Rusia gagal mewujudkan ambisi Putin, dan kini fokus mengepung dan membombardir kota-kota di selatan dan timur Ukraina.
Selain kehancuran infrastruktur yang parah akibat pengeboman maupun serangan rudal dan artileri, pasukan Rusia ternyata melakukan kekejaman yang berpotensi menjadi bukti jahatan perang (bisa menyeret Putin dan petinggi militer Rusia ke Mahkamah Internasional).
Kondisi paling horor terlihat di Bucha, mayat-mayat berserakan di jalan.
Wartawan BBC tiba di Bucha, Jumat 1 April, menemukan mayat dua warga sipil yang dibunuh oleh pasukan Rusia.
Wartawan BBC Jeremy Bowen dan timnya menghitung total 13 mayat, beberapa di antaranya mungkin tentara Ukraina, di sepanjang jalan antara desa Mria dan Myla.
Di Bucha, di mana seorang fotografer untuk kantor berita Reuters juga merekam mayat-mayat, lubang-lubang menganga dari blok-blok apartemen yang terkena tembakan dan mobil-mobil yang hancur berserakan di jalan-jalan.
Enam belas dari 20 mayat yang dilihat AFP tergeletak di trotoar atau di tepi jalan.
Tiga tergeletak di tengah jalan, dan satu lagi tergeletak miring di halaman rumah yang hancur.
Paspor Ukraina terbuka tergeletak di tanah di sebelah orang yang tangannya diikat di belakang punggungnya dengan selembar kain putih.
Dua orang lainnya memiliki kain putih yang diikatkan di lengan atas mereka.
Seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa orang-orang yang tewas itu mungkin terbunuh dalam pemboman atau ditembak oleh tentara Rusia, dan polisi akan menyelidikinya.
Tetapi Wali Kota Bucha, Anatoly Fedoruk, mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa semua dari 20 orang yang tewas ditembak di bagian belakang kepala.
