Perang Rusia Ukraina

PEMBANTAIAN di Bucha, Mayat Berserakan di Jalan, Tangan Diikat Kepala Dieksekusi dari Belakang

Wali Kota Bucha, Anatoly Fedoruk, mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa semua dari 20 orang yang tewas ditembak di bagian belakang kepala.

Editor: Tariden Turnip
afp
PEMBANTAIAN di Bucha, Mayat Berserakan di Jalan, Tangan Diikat Kepala Dieksekusi dari Belakang . Mayat berserak di jalanan Bucha yang dieksekusi pasukan Rusia saat menguasai kota satelit Kyiv ini 

Anatoly Fedoruk menambahkan bahwa mayat-mayat lain masih tergeletak di dalam reruntuhan mobil yang dihancurkan oleh penembakan.

Kota itu, kata Anatoly Fedoruk, telah mengubur 280 orang di kuburan massal akibat invasi Rusia.

Kuburan Konvoi Tank Rusia

Selain menjadi ajang pembantaian warga Bucha, kota ini juga menjadi kuburan bagi konvoi lapis baja Rusia yang melintas menuju ke Kyiv, untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky.

Hari kedua atau ketiga Invasi Rusia atau Perang Putin, konvoi tank Rusia dan pengangkut personel lapis baja yang bergerak melalui kota Bucha ke kota Kyiv.

Ukraina mengatakan bahwa sebanyak 14.000 tentara Rusia telah tewas, meskipun Amerika Serikat memperkirakan jumlah ini mendekati 7.000.
Ukraina mengatakan bahwa sebanyak 14.000 tentara Rusia telah tewas, meskipun Amerika Serikat memperkirakan jumlah ini mendekati 7.000. (Istimewa)

Konvoi itu hancur dalam satu dari sekian banyak penyergapan Ukraina yang menghentikan serangan Rusia.

Tim BBC melihat rongsokan tank dan kendaraan pengangkut Rusia masih berada di tempat hancurnya di jalan pinggiran Kota Bucha.

Jalannya sempit dan lurus, tempat yang ideal untuk penyergapan.

Drone Bayraktar TB-2 yang sudah terbukti menghancurkan tank Rusia di beberapa medan perang
Drone Bayraktar TB-2 yang sudah terbukti menghancurkan tank Rusia di beberapa medan perang (facebook)

Saksi mata mengatakan pihak Ukraina menyerang konvoi dengan drone serang Bayraktar yang dibeli dari Turki.

Tetangga lain mengatakan relawan pertahanan teritorial Ukraina juga berada di daerah itu.

Begitu kendaraan yang depan dilumpuhkan ( meledak ), maka terjadi efek berantai ke kendaraan di belakang.

Puing-puing belum tersentuh. Sabuk peluru meriam 30mm tergeletak di rumput, bersama banyak bagian perangkat yang rusak.

Tentara Rusia yang merupakan wajib militer muda melarikan diri, memohon, kata penduduk setempat, untuk tidak diserahkan ke pertahanan teritorial Ukraina.

Seorang pria berusia sekitar 70 tahun yang menyebut dirinya paman Hrysha, mengatakan, "Saya merasa kasihan pada mereka. Mereka masih sangat muda, 18 hingga 20 tahun, dengan seluruh hidup mereka di depan mereka."

Namun Rusia membalas kebaikan hati Ukraina dengan air tuba. Saat Rusia bergerak mundur, sedikitnya 20 orang tewas tergeletak di jalan saat pasukan Ukraina memasuki kota.

Beberapa warga sipil yang tinggal mengatakan mereka telah mencoba untuk menghindari Rusia. Mereka menyalakan kayu bakar di luar flat era Khrushchev mereka, memasaknya di luar ruangan karena gas, listrik, dan air mereka terputus.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved