Ramadhan 1443 Hijriyah

MULAI Tahun 1990an, Bazar Takjil Masjid Al Husna Berdayakan Kaum Janda dan Kurang Mampu

Takjil pada bulan Ramadan merupakan mengisi bagian dalam berbuka puasa.

TRIBUN MEDAN / ALIF
Mahliani (60) salah seorang janda menitipkan jajanan makanannya di bazar takjil yang dikelola oleh remaja masjid Al Husna, Selasa(5/3/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, ASAHAN - Takjil pada bulan Ramadan merupakan mengisi bagian dalam berbuka puasa.

Menu takjil memiliki beragam jenis, mulai dari minuman manis hingga makanan manis yang dapat langsung disantap.

Takjil sendiri dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya mempercepat berbuka puasa.

Di Kisaran, Kabupaten Asahan ada beberapa tempat yang menyediakan bazar takjil, biasanya dilakukan di masjid-masjid.

Seperti di Masjid Al Husna atau yang biasa disebut masjid Simpang Enam yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.

Di masjid ini dapat dijumpai bazar yang menjual beragam menu takjil untuk berbuka.

Bazar takjil ini bisa dikatakan bazar yang paling ramai didatangi masyarakat Kabupaten Asahan saat menjelang berbuka puasa.

Uniknya, makanan yang dijual di bazar Masjid Simpang Enam ini memberdayakan potensi kaum janda dan kurang mampu yang berada di sekitar masjid.

Baca juga: Antisipasi Laka dan Urai Kemacetan, Sat Lantas Polres Labuhanbatu Disiagakan di Tiap Persimpangan

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Akui Capaian Pencegahan Korupsi di Bidang Kesehatan Masih Rendah

Sukma, Remaja masjid Al Husna sekaligus penanggung jawab kegiatan menjelaskan pemberdayaan tersebut dilakukan guna meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dalam menyambut bulan suci Ramadan.

"Sistemnya, kue yang dibuat oleh masyarakat di titip jual kepada kami. Sehingga jemaah dan penitip dapat mendapat manfaatnya," kata Sukma, Selasa(5/4/2022).

Pasar yang buka mulai pukul 15.00 wib hingga menjelang magrib ini kebanjiran pembeli sehingga kue-kue yang dititipkan selalu laku terjual.

"Untuk omset alhamdulillah dapat lima hingga enam juta rupiah. Kami tidak membatasi bagi masyarakat yang mau menitipkan makanannya disini kami persilahkan," katanya.

Ia menjelaskan, tradisi menjual takjil ini sudah ada sejak tahun 1990an dan dapat bertahan hingga saat ini.

Hanya memanfaatkan halaman masjid, para remaja masjid dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.

"Sepertinya kalau di Kisaran, disini yang pertama kali ada jual jajanan takjil," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved