Pembelajaran Tatap Muka

PTM 100 Persen Diberlkukn di Toba,Tiap Sekolah Harus Lakukan Hal Ini untuk Kejar Ketertinggalan

Hingga Selasa (5/4/2022), angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Toba sudah berada di bawah 10 kasus.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
Plt Kadisdik Kabupaten Toba Rikardo Hutajulu. 

TRIBUN-MEDAN.com, TOBA – Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Toba memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka 100 persen setelah angka terkonfirmasi positif Covid-19 menurun secara drastis.

Hingga Selasa (5/4/2022), angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Toba sudah berada di bawah 10 kasus.

Setelah PTM 100 persen diberlakukan kembali, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Toba meminta setiap sekolah melakukan pembelajaran tambahan (ekstrakurikuler) pada sore hari.

Hal ini dilakukan guna mengejar ketertinggalan pembelajaran selama pandemi Covid-19 sedang meluas sehingga pembelajaran dilakukan secara daring maupun luring.

Dalam penuturan Plt Kadisdik Toba Rikardo Hutajulu, pembelajaran pada saat daring dan luring diakuinya terganggu dan tertinggal bila dibandingkan dengan PTM 100 persen.

“Setelah kita PTM 100 persen saat ini, kita minta sekolah agar memberlakukan ekstrakurikuler. Ini adalah cara kita mengejar ketertinggalan kita selama belajar daring maupun luring,” ujar Rikardo Hutajulu pada Selasa (5/4/2022).

“Hingga hari ini, angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Toba sudah semakin menurun dan pembelajaran tatap muka sudah kita lakukan seminggu,” sambungnya.

Selain penurunan angka terkonfirmasi positif Covid-19, ternyata capaian vaksinasi juga menentukan diberlakukannya PTM 100 persen.

“Kalau capaian vaksinasi sebagaimana tercantum dalam SKB 4 Menteri telah kita capai dan kita lihat bahwa semangat para pelajar meningkat dengan adanya PTM ini. Dulu, kita masih lakukan PTM 50 persen, kini sudah 100 persen,” sambungnya.

“Dan pada saat ini kita fokus pada peningkatan kompetensi siswa kita. Apalagi dalam waktu dekat ini kita akan ikuti olimpiande-olimpiade,” terangnya.

Ia juga menyoal seputar penambahan pendapatan guru yang ikut serta dalam ekstrakurikuler.

“Kalau soal dana bagi guru yang mengikuti ekstrakurikuler, kita kan sudah sampaikan bahwa dapat menggunakan dana BOS yang ada. Dan kita sudah persiapkan kelas khusus guna mengejar ketertinggalan selama ini,” pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved