Rusia vs Ukraina

Vladimir Putin Mendadak Ganti Komandan Militernya di Ukraina, Target Meraih Kemenangan 9 Mei 2022

Presiden Vladimir Putin telah mengganti komando militernya terkait invasi ke Ukraina. 

Editor: AbdiTumanggor
Twitter
Putin dan Jenderal Alexander Dvornikov 

Di Gereja Alexandra dan Antonina, sebuah peti mati diletakkan. Peti itu diselimuti kain bendera tiga warna Rusia.

Di atasnya, terpasang topi seragam tentara dan sebuah foto.

Mikhail Orchikov adalah wakil komandan brigade senapan mesin.

Dia tewas di medan perang di Ukraina. Sejumlah tentara Rusia dengan persenjataan lengkap hadir dalam prosesi pemakaman itu, menjadi garda kehormatan.

Seorang pendeta Ortodoks berjalan mengelilingi peti sambil merapal doa-doa.

Tangannya mengayunkan bejana logam berlapis ornamen, dan asap dupa mengepul dari dalamnya.

Aroma dupa memenuhi seisi gereja, bercampur dengan alunan irama manis dari paduan suara gereja. Janda serdadu yang tewas itu, wajahnya tertutup selendang hitam, dikelilingi keluarga yang membisikkan kata-kata penghiburan.

Berapa banyak tentara Rusia yang tewas terbunuh di Ukraina? Melaporkan angka berbeda dengan jumlah yang secara resmi dikeluarkan pemerintah adalah tindak kriminal di Rusia.

Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, sebanyak 498 tentara kehilangan nyawa dalam apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus". Itu adalah data terakhir, pada 2 Maret. Belum ada pembaruan data lagi selama dua pekan.

"Situasi di negara kita tidak sederhana," ucap pendeta kepada kongregasi yang hadir. "Semua orang mengerti itu."

Kremlin ingin publik meyakini bahwa para tentara Rusia yang diberangkatkan ke Ukraina adalah pahlawan, dan serangan Rusia di sana adalah bentuk pertahanan diri.

Dalam acara bincang-bincang mingguan populer di televisi baru-baru ini, penyiarnya mengatakan bahwa jika Rusia "tidak campur tangan sekarang, dalam tiga tahun Ukraina akan bergabung dengan NATO... dengan bom nuklir. [Ukraina] akan mengambil kembali Krimea, lalu mengincar wilayah selatan Rusia."

Sebuah realitas alternatif, di mana Ukraina adalah penyerangnya. Di jalan-jalan Kota Kostroma, banyak yang tampaknya mempercayai pernyataan resmi dari Kremlin itu. (*/Tribun-medan.com/bbc)

Sumber: bbc
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved